Page 67 - PDF Compressor
P. 67
2) perumpamaan
– Seperti telur di ujung tanduk
– Seperti kejatuhan bulan
3) metafora
– Saya telah bertemu dengan si Jantan dari desa itu
– Kita jangan sampai menjadi sampah masyarakat
4) metonimia
– Jono pulang-pergi dengan Garuda
– Jika Iwan tidak cidera, mungkin memperoleh emas dalam
pertandingan itu
5) personifikasi
– Makam pahlawan itu memberi bukti betapa berat dan
susahnya merebut kemerdekaan dari tangan penjajah
– Buku Aulia yang banyak itu menjadi saksi keberhasilannya
dalam menempuh studinya di perguruan tinggi
6) litotes
– Habis sudah air mata Wati karena sangat berduka ketika
ibunya meninggal
– Jangankan gedung, gubuk pun aku tak punya
7) hiperbola
– Harapan Amin telah sirna sehingga badannya kurus tertinggal
ualang
– Harga barang di pasaran telah mencekik leher
Ungkapan-ungkapan atau majas di atas banyak kita temukan
dalam karya sastra dan karya umum yang digunakan untuk menghi-
dupkan karangan. Jika dahulu ungkapan diwujudkan dengan bahasa
yang agak terikat, sekarang telah berkembang, bervariasi, sesuai
dengan kemajuan masyarakat dan perkembangan bahasa. Kata-kata
yang dirangkai dalam kalimat yang bermakna kias dipilih sedemikian
rupa sehingga mampu meninggalkan tersendiri bagi pembaca.
Selain itu, dalam hal pemilihan kata ada yang disebut sinonim,
homonim, dan polisemi. Sinonim adalah kesamaan atau kemiripan
makna dua buah kata atau lebih, tetapi bentuknya berbeda. Penggu-
naan sinonim dimaksudkan untuk variasi dan agar tidak terjadi kebo-
sanan. Untuk membuat variasi dalam bacaan atau tulisan, diperlukan
penguasaan kosakata yang memadai, yaitu di antaranya dengan ba-
nyak membaca.
BAB 5 57
Bahasa dalam Karangan