Page 66 - PDF Compressor
P. 66

Dalam karya sastra banyak digunakan kata-kata yang mempu-
            nyai makna lebih dari satu atau makna ganda. Karenanya, jika kita
            membaca karya sastra (apalagi puisi), kita memerlukan daya rasa
            dan apresiasi yang tinggi. Wajar saja bila dikatakan bahwa karya
            sastra arahnya kepada perasaan, sedangkan karya bukan sastra arah-
            nya kepada pikiran.
                  Kita harus mampu menempatkan suatu kata pada tempatnya,
            baik untuk kepentingan karya keilmuan ataupun kesastraan. Penge-
            tahuan tentang makna denotatif dan konotatif akan dapat membantu
            kita agar suatu kata yang sesuai penempatannya, apakah untuk keper-
            luan karya sastra atau bukan? Dengan demikian, akan terawasi mak-
            na kata itu dari segala kekaburan dan kesimpangsiuran.
                  Khusus tentang arti konotatif, Di samping penggunaan kata
            secara satu per satu, termasuk di dalamnya pemakaian kata-kata
            secara gabungan. Ada gabungan kata atau ungkapan panjang tangan,
            ringan tangan, tangan kanan, kaki tangan, gelap mata, mata-mata,
            cendera mata, mata keranjang, berputih mata, mata hati, keras kepala,
            kepala batu, besar kepala, berkepala dingin, kepala kerja, sakit hati,
            berat hati, mengetuk hati, menyentuh hati, buah hati, lapang dada,
            mengurut dada, dan masih banyak lagi.
                  Penggunaan kata-kata yang berbentuk ungkapan dimaksudkan
            untuk menghidupkan karangan dan mengajak pembaca untuk
            menyimak lebih dalam terhadap nilai-nilai dan makna yang ditimbul-
            kan oleh ungkapan itu. Ungkapan ada beberapa macam, ada yang
            disebut persamaan (menyamakan dua hal), perumpamaan (hampir
            sama dengan persamaan, tetapi ada yang berbeda), metafora (persa-
            maan langsung, sebutan benda yang satu digantikan dengan sebutan
            yang lain), metonimia (mengecilkan suatu himpunan yang besar),
            personifikasi (menghidupkan benda atau hal tertentu seperti manusia),
            litotes (merendahkan diri dengan berlebih-lebihan), hiperbola (per-
            nyataan yang berlebih-lebihan), dan lain-lain.
                  Berikut ini dikemukakan beberapa contoh ungkapan-ungkapan
            tersebut.
            1) persamaan
                –   Wajahnya yang manis dan menarik itu bagai bulan purnama
                –   Gadis yang peramah itu seperti bunga Mawar di kampung
                    kami







              56    DASAR-DASAR MENULIS
                    dengan Penerapannya
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71