Page 144 - PDF Compressor
P. 144

kembali mendekat ke meja rapat dan menyela, ”Guys, guys, I
               was talking to Keara here just now and I think she has a pretty
               good  idea  on  how  we  should  approach  this.  Key,  if  you  may?”
               Gue  cuma  bisa  bengong,  beneran  bengong—yang  tentunya
               gue  kamuflase  dengan  memasang  tampang  dan  tatapan  se-
               rius—saat kalimat demi kalimat penuh kata-kata dewa seperti
               revenue pool, competitive differentiation, dan predefined industry
               targeting  meluncur  dari  bibir  Keara.  Ini  Keara,  kan?  Keara
               yang gue kenal?
                  ”Nggak nyangka gue, lo nerd juga, ya,” nggak tahan gue un-
               tuk  nggak  nyeletuk  begitu  gue  dan  dia  sudah  di  mobil  lagi
               balik dari kantor.
                  Keara  menoleh,  mengernyitkan  keningnya  setengah  terse-
               nyum. ”Maksudnya?”
                  ”Itu  tadi  yang  di  rapat,  pidato  panjang  lo  tentang  revenue
          142
               pool itu. Speech kayak begitu cuma bisa keluar dari mulut se-
               orang nerd, bukan seorang Keara.”
                  Dia tertawa terbahak-bahak dan menepuk lengan gue. ”Sial-
               an  lo,  ya.  Ini  pujian  atau  celaan?  Mau  muji  gue  karena  gue
               pinter atau mau menghina gue karena tampang gue harusnya
               tolol dan nggak mungkin bicara seperti itu tadi?”
                  Gue ikut tertawa. ”Jangan sensi gitu dong, Key.”
                  ”Abis, ngomongnya gitu.”
                  ”Take it as a compliment, okay?”
                  ”Okay.”
                  ”Ternyata di otak lo bukan cuma sale di Zara aja.”
                  Keara kembali memukul lengan gue sementara gue tertawa.
               ”Lo pikir gue masuk tim corporate plan itu jalur tampang, bu-
               kan jalur otak?”
                  ”Buset, pede bener, ya.”
                  Keara itu 180 derajat bedanya dengan Denise, gue juga he-








        Isi-antologi.indd   142                                      7/29/2011   2:15:21 PM
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149