Page 155 - PDF Compressor
P. 155
H a r r i s
Touchdown Ngurah Rai. Gue suka Bali—who doesn’t, right?—
salah satu tempat paling seksi di dunia menurut gue, walau-
pun status itu agak-agak ternoda sejak kantor gue sok asyik
dengan sering menjadikan Bali destinasi getaway buat rapat.
What is this shit with meeting getaway anyway? Getaway itu ya
liburan, bukan dikucilkan di sini untuk rapat dan tidak meli-
hat Bali sama sekali karena dikurung di conference room dari
pagi buta sampai tengah malam.
Definisi getaway bagi gue itu… ada yang mau menebak
dulu sambil gue menyalakan rokok ketiga gue ini? Udah? Se-
karang cocokkan jawabannya dengan jawaban gue: definisi
getaway bagi gue itu adalah… jreng jreng… Keara.
Ketebak banget, ya. 153
Elo semua pasti mikir gue pecundang paling menyedihkan
di dunia yang cinta mati sama satu perempuan yang sekarang
melihat muka gue pun nggak mau. Sadly, it’s true.
Tapi gue jauh dari definisi pecundang sebenarnya. Ini bu-
kan sekadar pembelaan diri gue ya, gue juga nggak perlu
membuktikan ke orang-orang bahwa gue pantas dikejar-kejar
semua perempuan di luar sana. Everyone of them wants a piece
of this. Termasuk satu perempuan cantik, yang tadi meminjam
lighter dari gue dan sekarang sedang merokok bareng gue di
sini, yang ternyata sama dengan gue, sedang menunggu
connecting flight ke Sydney juga. Dia senyum, gue senyum ba-
lik, kami ngobrol, pembicaraan mulai menjurus, dan sepuluh
menit kemudian gue tersenyum yakin bahwa ini akan bisa
gue tindaklanjuti paling nggak selama dua minggu gue di
Sydney untuk training kantor ini. Tapi gue langsung ingin
Isi-antologi.indd 153 7/29/2011 2:15:22 PM