Page 166 - PDF Compressor
P. 166
Hic et nunc 3
R u l y
164 ”Rul, ambilin gue tempat duduk di depan ya, baris kedua
aja biar motretnya gampang,” seru Keara ke arah gue.
”Oke,” sahut gue, sementara dia masih ngobrol tertawa-tawa
dengan Jack di pagar batu tebing Uluwatu yang menghadap
Laut India.
Hari keempat di Bali, jam setengah enam sore, dan kami
serombongan ada di Uluwatu menunggu pertunjukan tari ke-
cak yang akan dimulai pas sunset. Jangan tanya gue gimana
caranya kami bisa-bisanya jalan-jalan kayak turis begini di
tengah-tengah agenda meeting yang padat itu. Itu misteri yang
cuma Keara yang tahu.
Di mobil menuju ke sini tadi, gue nanya sama Keara gima-
na caranya sampai kami bisa batal rapat dan kerja lagi sampai
malam seperti kemarin-kemarin dan ujung-ujungnya bisa be-
rangkat ke Uluwatu ini. Keara cuma tertawa dan ngomong,
31 Here and now
Isi-antologi.indd 164 7/29/2011 2:15:23 PM