Page 98 - 1. Manajemen sapi potong modern
P. 98
Pengolahan bahan pakan limbah/hasil samping
pertanian/perkebunan dengan beberapa cara seperti: pembuatan
tapenisasi jerami, pembuatan jerami dengan amoniasi,
pembuatan dalam bentuk (rumput kering).
Perencanaan penyediaan konsentrat hendaknya
mempertimbangkan jenis bahan tidak bersaing dengan manusia,
dan akan lebih baik bila bahan berasal dari konsentrat limbah
(seperti dedak padi, ampas tahu, ampas kecap, ampas bir
sehingga harga akan relatif murah.
2. Menentukan Jumlah Pemberian Hijauan Dan Konsentrat,
Dari berbagai hasil penelitian menunjukkan program
penggemukkan yang hanya mengandalkan bahan pakan hijauan,
kurang memberi hasil yang optimum dan membutuhkan waktu
cukup lama. Dengan demikian, untuk mempercepat proses
penggemukkan perlu dilakukan pemberian pakan yang beragam
dengan mengkombinasikan pakan hijauan dengan konsentrat.
Rasio pemberian hijauan dan konsentrat tergantung dari
ketersediaan hijauan di lokasi peternakan. Jika hijauan yang
tersedia di lokasi berkualitas rendah (pucuk tebu, jerami padi)
maka rasio hijauan : konsentrat sebaiknya 60 : 40, jika kualitas
hijauan cukup baik (rumput gajah, setaria, lamtoro, gamal,
kaliandra) maka ratio hijauan : konsentrat bisa 80 : 20 atau 70 :
30. Umumnya hijauan yang diberikan 10% dari bobot badan
dan konsentrat 1 % dari bobot badan.
3. Menentukan Bahan Pakan Berdasarkan Nilai Gizi Dan
Fase Kehidupan Sapi
Bahan pakan yang akan diberikan pada ternak sebaiknya
dianalisi dahulu sehingga akan diketahui secara tepat kandungan
nutrien / nilai gizi bahan pakan tersebut. Dengan diketahui nilai
gizi bahan pakan maka akan mudah bagi kita dalam
memformulasi (penyusunan) bahan pakan yang akan diberikan
pada ternak. Formulasi harusnya disesuaikan dengan fase
kehidupan ternak (umur serta bobot badan).
86