Page 95 - 1. Manajemen sapi potong modern
P. 95
Bahan pakan berkualitas baik bila bahan tersebut
mengandung protein, TDN, kecernaan dan palatabilitas tinggi
serta nilai biologisnya juga tinggi. Sebaiknya bahan pakan yang
diberikan pada ternak tidak berjamur terutama jamur yang dapat
mengganggu saluran pencernaan seperti Escherichia Coli dan
aplatoxin. Sehingga penanganan/penyimpanan bahan pakan
ternak perlu diperhatikan.
Walaupun ternak ruminansia termasuk sapi mampu
mencerna serat kasar, namun sebaiknya bahan pakan yang
diberikan tidak mengandung serat kasar terlalu tinggi terutama
lignin. Hal ini disebakan karena serat dan lignin yang tinggi
sangat sulit untuk dicerna oleh enzim pencernaan.
Bahan pakan sebaiknya tidak bercampur bahan lain
seperti dalam pemanfaatan bungkil inti sawit, dimana bungkil
inti sawit sering tercampur dengan cangkang kelapa sawit
sehingga cangkang yang ada sangat mengganggu dalam saluran
pencernaan dan dapat menurunkan kecernaan bungkil inti sawit
itu sendiri.
3. Kandungan nutrisi (nutrient) dari bahan pakan yang akan
diberikan pada ternak.
Dalam menyusun/formulasi pakan ternak ruminansia
(sapi) perlu memperhatikan 3 unsur nutrien penting yaitu nutrien
protein, total nutrien yang dapat dicerna (TDN) dan serat kasar.
Kita ketahui, kandungan nutrien yang terdapat dalam bahan
pakan yang dianalisis secara kimia (analisis proksimat) tidaklah
menjamin bahwa bahan pakan itu berkualitas baik. Kenapa
demikian? Karena analisis kimia tidak memberi gambaran nilai
biologis dari bahan tersebut. Seperti dua jenis bahan pakan yang
mempunyai kandungan nutrien protein yang sama belum tentu
mempunyai kualitas yang sama. Hal ini dapat disebabkan bahan
pakan yang satu lebih mudah dicerna dibanding bahan pakan
yang lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kecernaan juga
merupakan faktor penentu dari kualitas bahan pakan.
83