Page 91 - 1. Manajemen sapi potong modern
P. 91
pembentuk asam laktat yang berkembang (bakteri Lactic
acid dan Streptococcus lactic). Bakteri ini akan
merombak sisa-sisa karbohidrat dari proses respirasi
menjadi asam laktat. Proses pembentukan asam laktat
yang berjalan terus akan menyebabkan derjad keasaman
menjadi turun. Hal ini akan menekan pertumbuhan
bakteri lainnya termasuk bakteri pembentuk asam laktat
itu sendiri. Derjad keasaman yang baik itu adalah
kurang dari 4,2. Jika karbohidrat yang mudah larut
cukup atau terlalu banyak kandungan proteinnya maka
bakteri pembentuk asam butiratlah yang berkembang
sehingga pH yang dicapai lebih dari 4,2. Bakteri
penghasil asam butirat yang berkembang adalah jenis
Clostridium tyroboturicum yaitu jenis bakteri sifatnya
merombak protein dan akan menggunakan karbohidrat
dan asam laktat menjadi asam butirat. Asam butirat ini
tidak disukai ternak karena baunya sangat keras dan
menyengat.
Agar suasana asam dalam silo cepat tercapai (pH 4,2)
maka dalam proses ini perlu adanya penambahan feed additive.
Hal ini bertujuan agar kerusakan bahan silase dapat dihindari,
karena asam yang cukup dapat menghidari pertumbuhan bakteri
yang tidak dikehendaki.
Feed additive selain membantu proses fermentasi
(mempercepat suasana asam) juga dapat menaikan nilai gizi
silase. Bahan pakan yang sudah memiliki nilai gizi cukup baik
tidak perlu penambahan feed additive. Bahan pakan feed aditif
antara lain:
1. Enzim selulase, enzim yang akan merombak serat kasar
menjadi gula sederhana
2. Biji-bijian/umbi-umbian, bekatul dedak, dapat
membantu mempercepat terbentuknya asam laktat
3. Tetes/molasses, adalah bahan makan yang sangat baik
karena merupakan sumber karbohidrat yang sangat
79