Page 76 - Belajar dan Pembelajaran
P. 76
a. Agar terjadi pembiasaan, maka organisme harus selalu
merespons atau melakukan sesuatu;
b. Pada saat belajar melibatkan pembiasaan terhadap gerakan-
gerakan tertentu, oleh karena itu instruksi yang diberikan harus
spesifik;
c. Keterbukaan terhadap berbagai bentuk stimulus yang ada
merupakan keinginan untuk menghasilkan respons secara
umum;
d. Respons terakhir dalam belajar harus benar ketika itu menjadi
sesuatu yang diasosiasikan; dan
e. Asosiasi akan menjadi lebih kuat karena ada pengulangan.
4. Teori Belajar Edwin Ray Guthrie
Teori Edwin R. Guthrie adalah teori pembiasaan asosiasi dekat
(contiguous conditioning theory). Teori ini menyatakan bahwa peristiwa
belajar terjadi karena adanya sebuah kombinasi antara rangsangan
yang disandingkan dengan gerakan yang cenderung diikuti oleh
gerakan yang sama untuk waktu berikutnya.
Hukum belajar yang dikemukakan oleh Guthrie adalah hukum
kontiguitas (law of contiguity). Maksudnya adalah kombinasi stimuli
yang mengiringi gerakan akan cenderung diikuti oleh gerakan itu jika
kejadiaannya berulang. Jadi, jika pada situasi tertentu kita melakukan
sesuatu, maka pada waktu lain dan situasinya sama kita akan
cenderung melakukan hal yang sama juga. Hukum tersebut diusulkan
oleh Guthrie karena menganggap kaidah yang dikemukakan oleh
Thorndike dan Pavlov terlalu rumit dan berlebihan. Thorndike
mengemukakan bahwa, jika respons menemukan kondisi yang
memuaskan maka koneksi S-R akan menguat. Disisi lain Pavlov
mengemukakan dengan hukum belajarnya dengan model kondisional
berupa CR-CS-US-UR. Unsur- unsur itulah yang dianggap oleh
Guthrie berlebihan. Pada publikasi terakhirnya sebelum meninggal,
Guthrie sempat merevisi hukum kontiguitasnya menjadi, apa- apa
yang dilihat akan menjadi sinyal terhadap apa- apa yang dilakukan.
Alasannya karena terdapat berbagai macam stimuli yang dihadapi
oleh organisme pada satu waktu tertentu dan organisme tidak
64