Page 79 - Belajar dan Pembelajaran
P. 79
Dengan kata lain, lupa disebabkan oleh intervensi. Tak ada intervensi,
maka lupa tidak akan terjadi.
Kebiasaan adalah respons yang menjadi diasosiasikan dengan
sejumlah besar stimulus. Merokok misalnya, dapat menjadi kebiasaan
yang kuat karena respons merokok terjadi di hadapan banyak sekali
petunjuk (cue). Artinya, jika sebuah petunjuk dari apa yang dirasakan
orang saat merokok akan menjadikan seseorang mengulangi merokok
jika petunjuk itu ditemuinya lagi. Setiap pengulangan akan
menambah satu atau lebih petunjuk baru yang memunculkan perilaku
yang buruk. Minum alkohol dan merokok setelah bertahun-tahun
dijalani adalah sistem tindakan yang dapat dipicu oleh ribuan
pengingat, minuman dan rokok, akan menyebabkan tindakan itu
terhalang dan menimbulkan ketegangan dan kegelisahan. Untuk
memutus kebiasaan tersebut, Guthrie merumuskan beberapa metode.
Di antaranya adalah:
a. Metode Ambang: mencari petunjuk yang memicu kebiasaan
buruk dan melakukan respons lain saat petunjuk itu muncul.
Misalnya, saat diketahui alasan merokok karena stres, maka
ketika suatu saat stres itu datang lakukan kegiatan lain.
b. Metode kelelahan: membiarkan respons terus menerus hingga
tidak lagi menjadi fungsi dari stimulus. Misalnya, gadis kecil
senang menyalakan korek api, tugasnya adalah membiarkannya
sampai dia merasa menyalakan korek api tidak lagi
menyenangkan.
c. Metode respons yang tidak kompatibel: memberikan
penyandingan terhadap stimuli karena dianggap dapat
menimbulkan respons buruk. Misalnya, ibu memberi anaknya
sebuah boneka, tetapi anak justru takut dan gemetar. Jadi, ibu
harus menjadi stimulus yang dominan agar kombinasi keduanya
berbentuk relaksasi.
Guthrie mengatakan efektivitas punishment (hukuman)
ditentukan oleh apa penyebab tindakan yang dilakukan oleh
organisme yang dihukum itu. Hukuman bekerja baik bukan karena
rasa sakit yang dialami oleh individu terhukum, tetapi karena
hukuman mengubah cara individu merespons stimuli tertentu.
67