Page 13 - Sinar Tani Edisi 4082
P. 13
13
Edisi 16 - 22 April 2025 | No. 4082 Tahun LV
Tak Sekadar Memberi Makan,
Program MBG
Harapan Baru Masyarakat
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang pemerintah canangkan
mulai menunjukkan hasil positif di berbagai lini. Tidak hanya
berdampak pada peningkatan kualitas gizi masyarakat, program
ini juga memberi efek besar terhadap ekonomi rakyat kecil,
termasuk dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem yang
selama ini menjadi tantangan utama di berbagai daerah.
epala Badan Gizi katering yang sebelumnya nyaris
Nasional (BGN), gulung tikar karena kekurangan
Dadan Hindayana pelanggan.
menyampaikan, salah Dengan demikian, kerja sama ini
satu keberhasilan yang memberi napas baru bagi pelaku
Kpaling mencolok dari usaha kecil. Bahkan banyak restoran
program ini adalah meningkatnya yang sebelumnya sepi, kini kembali
pendapatan kelom pok masyarakat bergeliat karena mendapatkan pe-
yang sebelum nya tidak produktif lang gan tetap dari program MBG,
secara ekonomi. bah kan mencapai 3.000 orang per
Ia mencontohkan, banyak hari.
ibu rumah tangga berusia 40 Besarnya kebutuhan pangan yang
hingga 45 tahun yang sebelumnya muncul dari program MBG secara
tidak memiliki penghasilan, tidak langsung juga mendorong
kini memperoleh penghasilan penyerapan produksi pangan
tambahan setelah bekerja di Satuan nasional. Dadan menjelaskan, jika
Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Sejauh ini, menurutnya, sudah ada
sekitar 50 ribu orang yang bekerja (Komcad). Sisanya pada pendidikan
melalui jalur ini. teknis seperti keamanan pangan,
Dadan mengungkapkan, pengolahan makanan, dan budidaya
keberadaan SPPG di berbagai pertanian. ”Saat ini sudah ada dua
wilayah juga membuka peluang angkatan yang lulus dan ditugaskan
besar bagi terciptanya lapangan di lapangan, menjangkau seluruh
pekerjaan baru. Badan Gizi Nasional provinsi di Indonesia,” tuturnya.
menargetkan hingga akhir tahun Dadan meyakini, keberadaan
2025 akan terdapat 30.000 SPPG para sarjana pendamping ini akan
di seluruh Indonesia. Jika setiap menjamin kualitas pelaksanaan di
SPPG membutuhkan sekitar 50 setiap SPPG. ”Mereka akan menjadi
tenaga kerja, maka secara langsung pemimpin di tiap satuan pelayanan
program ini berpotensi membuka pemenuhan gizi, memastikan
hingga 1,5 juta lapangan pekerjaan program berjalan tepat sasaran dan
di sektor penyediaan makanan berkelanjutan,” ujarnya.
bergizi. 82,9 juta penerima program dilayani, Gandeng Berbagai Pihak Dalam pandangan Dadan, MBG
Namun lebih dari sekadar maka kebutuhan telur saja bisa Untuk memperkuat struktur tidak hanya menjadi solusi gizi
lapangan kerja, program ini juga mencapai 5.000 ton dalam satu kali pelaksanaannya, BGN juga jangka pendek, tetapi juga pemicu
mendorong lahirnya wirausaha- sajian. ”Kalau frekuensinya dua kali menggandeng berbagai pihak. lahirnya perubahan struktural di
wirausaha baru. Hitungannya, setiap seminggu, dibutuhkan 10 ribu ton Misalnya, TNI telah berkomitmen masyarakat. Dengan meningkatnya
SPPG bisa menciptakan minimal telur setiap pekan, atau sekitar 400 membangun 2.000 unit SPPG, permintaan pangan dan penguatan
15 pengusaha baru, mulai dari ribu ton per tahun,” ujarnya. disusul Polri 1.000 unit, BIN 1.000 sektor pertanian serta peternakan, ia
pemasok bahan pokok seperti telur, Padahal, lanjut Dadan, surplus unit, Nahdlatul Ulama 1.000 unit, dan yakin tidak akan ada lagi pekarangan
beras, dan sayur, hingga pengelola produksi telur nasional saat ini hanya Muhammadiyah sebanyak 500 unit. rumah yang dibiarkan kosong,
limbah seperti minyak jelantah. mencapai 200 ribu ton. Artinya, ”Masyarakat pun dilibatkan bahkan di kota-kota besar.
“Dalam proyek percontohan di permintaan dari program MBG secara aktif, termasuk dengan Konsep pertanian praktis atau
Warungkiara, Sukabumi, seluruh mampu menyerap seluruh kelebihan memanfaatkan rumah kosong untuk practical farming di lingkungan
mitra yang terlibat sebagai pemasok produksi, bahkan mendorong pe ning- diubah menjadi dapur komunitas urban akan menjadi bagian dari gaya
adalah pengusaha baru yang katan kapasitas di sektor peternakan. berbasis gizi,” tambahnya. hidup baru masyarakat Indonesia.
tumbuh dari semangat kolaborasi,” Selain telur, kebutuhan lain yang BGN juga menyiapkan sumber Selanjutnya, melalui penguatan
katanya. muncul di setiap SPPG adalah ayam, daya manusia berkualitas untuk koperasi lokal sebagai agregator, pola
Program ini semakin menarik sayuran, buah-buahan, serta susu. mendukung keberhasilan program. tanam petani juga akan diarahkan
karena faktanya seluruh infra- Jumlahnya setiap hari mencapai Sebanyak 30.000 Sarjana Penggerak sesuai kebutuhan harian SPPG.
struktur SPPG tidak dibangun ratusan kilogram. Jika dijalankan Pembangunan Indonesia sedang ”Ini akan menciptakan eko sistem
menggunakan Anggaran secara nasional, maka program disiapkan oleh Universitas Pertahan- pangan yang lebih teratur, terukur,
Pendapatan dan Belanja Negara ini diperkirakan akan mendorong an (Unhan), dengan masa studi dan produktif. Program Makan
(APBN). Sebaliknya, semua dibiayai kebutuhan hingga 1,5 juta ekor sapi antara tiga hingga empat bulan. Bergizi Gratis bukan hanya memberi
lewat skema kemitraan bersama perah tambahan demi mencukupi Dua bulan pertama difokuskan makan, tetapi juga memberi
UMKM, restoran kecil, dan penyedia konsumsi susu harian. pada pelatihan komponen cadangan harapan,” ujarnya.Humas BGN