Page 168 - Modul Ajar Fix per jenjang_2024/2025
P. 168

ini peserta didik dapat melakukan penilaian terhadap teman sebaya. Contoh instrumen penilaian
                   teman sebaya yang dapat digunakan sebagai berikut.
                   Instrumen Penilaian Teman Sebaya
                   Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan tentang keikutsertaan
                   anggota kelompok!
                     No.                           Pernyataan                               Iya      Tidak

                      1   Temanmu aktif mencari data yang mendukung argumentasi
                          ketika debat.
                      2   Temanmu memberikan solusi ketika data pendukung sulit
                          ditemukan.
                      3   Temanmu memberikan bantuan ketika argumentasi dilemahkan
                          kelompok lawan.

                      4   Temanmu memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas
                          bersama-sama.

                      5   Temanmu tidak memaksakan pendapatnya.
                   Pertemuan pada minggu kedua belas juga dapat dilanjutkan menggunakan metode kasus.
                   Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 4-5 orang menggunakan cara
                   undian.
                   Bapak/Ibu Guru mengarahkan tiap-tiap kelompok untuk mencermati artikel berikut.
                   Negara, Disabilitas, dan Relawan di Tengah Pandemi
                   Direktur rehabilitasi sosial penyandang disabilitas Kementerian Sosial RI menjelaskan bahwa
                   kemajuan yang sudah dicapai pemerintah Indonesia dimulai dari lahirnya Undang-Undang
                   Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas yang menjadi dasar pelaksanaan
                   penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek
                   kehidupan. Undang-Undang tersebut menandai perubahan paradigma dalam menangani
                   penyandang disabilitas di Indonesia dari yang sifatnya charity menjadi pendekatan berbasis
                   HAM. Penanganan masalah disabilitas saat ini tidak hanya dibebankan kepada Kementerian
                   Sosial tetapi melibatkan berbagai pihak termasuk penyandang disabilitas sebagai bagian
                   penting dalam pelaksanaan dan pengawasannya.
                   Sejak pandemi Covid-19 mewabah, berbagai upaya telah dilakukan sesuai dengan penanganan
                   risiko bencana, seperti kedaruratan, respons kedaruratan, upaya pemulihan dan survive, serta
                   adaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satu dampak pandemi Covid-19 bagi penyandang
                   disabilitas adalah kehilangan pekerjaan. Guna mengatasi permasalahan ini negara memberikan
                   bantuan berupa pemberian sembako, bantuan sosial tunai, dan bantuan asistensi rehabilitasi
                   sosial (ATENSI), serta bantuan program keluarga harapan (PKH). Pemerintah juga
                   memprioritaskan penyandang disabilitas untuk memperoleh vaksin Covid-19. Pelayanan
                   rehabilitasi sosial untuk penyandang disabilitas terintegrasi dengan program lain yang
                   berbasiskan keluarga, komunitas, dan residensial dengan layanan intervensi secara langsung.
                   Kementerian Sosial RI juga mengembangkan sentra kreasi atensi (SKA) sebagai wadah
                   penyandang disabilitas untuk melakukan kegiatan wirausaha melalui peningkatan keterampilan
                   vokasional dan pembinaan kewirausahaan. Melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016
                   tentang Penyandang Disabilitas, diharapkan hak-hak penyandang disabilitas dapat terjamin
                   yang berasaskan pada penghormatan terhadap martabat, otonomi individu, tanpa diskriminasi,
                   partisipasi penuh keragaman manusia dan kemanusiaan, kesamaan kesempatan, kesetaraan,
                   aksesibilitas, kapasitas yang terus berkembang dari identitas anak kemudian juga inklusi.
                   Bapak/Ibu Guru dapat menggunakan kunci jawaban berikut untuk memberikan umpan balik
                   kepada peserta didik.
                   Pertanyaan
                   1.  Deskripsikan maksud kalimat ”paradigma dalam menangani penyandang disabilitas di
                      Indonesia dari yang sifatnya charity menjadi pendekatan berbasis HAM” pada artikel!
                   2.  Mengapa penyandang disabilitas perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pada
                      masa pandemi Covid-19?


                                                             8
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173