Page 382 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 382

BAHAN MATERI FILM SEJARAH





                    Pasukan NICA melakukan aksi pembersihan di kota Makassar dan
              menduduki Empress Hotel sebagai markas mereka dan kemudian diperluas

              menduduki tangsi-tangsi polisi di Jalan Gowa, kantor gubernur, kantor
              polisi di Jalan Balaikota dan tempat-tempat strategis di Makassar. Hotel
              Empress diserang secara mendadak oleh pasukan pemuda yang membuat

              pasukan Belanda terkejut. Dalam penyerangan tersebut pasukan pemuda
              berhasil menurunkan bendera Belanda dan menggantinya dengan bendera
              Merah Putih di halaman depan hotel Empress. Akan tetapi, ketika pasukan
              pemuda sedang melucuti senjata para pembesar NICA tiba-tiba pasukan
              Australia  melepaskan  tembahan  dan  berhasil menangkap  para  pemuda.

              Banyak dari pasukan pemuda yang melarikan diri dan lolos, tetapi mereka
              yang tertangkap segera dimasukan kedalam penjara dan diinterogasi
              mengenai peristiwa Hotel Empress. Kejadian ini justru memperkuat posisi

              Belanda dan merugikan Republik Indonesia di Makassar. Selain memperkuat
              keamanan dan menjadikan Hotel Empress sebagai tempat penampungan,
              para pembesar Sekutu dan NICA Belanda juga menduduki tangsi polisi di
              Jalan Gowa, kantor Gubernur, kantor Polisi di Jalan Balai Kota dan beberapa
              tempat lain yang cukup strategis. Bendera-bendera Belanda juga berkibar

              menggantikan dwi warna merah-putih.
                    Akan tetapi berkat usaha dari Gubernur Sam Ratulangi, akhirnya
              para tawanan peristiwa Hotel Empress dapat dibebaskan. Semua tawanan

              tersebut yang sebagian besar terdiri dari pemuda / pelajar tidak bertahan di
              kota Makassar karena merasa tidak aman lagi oleh sepak-terjang pasukan
              Belanda NICA, dan pergi menuju Limbung, di luar kota. Di tempat itulah
              menjadi salah satu pusat perlawanan di Makassar.

              e. Petisi PBB dan Penangkapan Sam Ratulangi

                    Keadaan Makassar semakin menegangkan bagi penduduk sipil.
              Banyak aksi gerilya yang dilancarkan baik oleh pasukan pemuda Indonesia,





              382
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387