Page 379 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 379
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
berdirinya RI, tapi masih banyak raja-raja di luar Jawa yang tidak mau
mengakui kekuasaan RI karena fanatisme golongan. Mereka ini adalah
orang-orang yang selama ini selalu mendapatkan keuntungan dari penjajah
Belanda. Mereka lebih suka Belanda kembali menguasai Indonesia. Dan
mereka tidak suka dengan para pemimpin bangsa yang ada di Jakarta
yang dianggap bersifat radikal, bukan ningrat, dan kadang-kadang bersifat
islami.
c. Perjuangan Rakyat Sulawesi Mempertahankan Kemerdekaan
Pada 23 September 1945, sebanyak 500 personil tentara sekutu
(Autralia) dan NICA (Belanda) mendarat di Makassar. Oleh karena itu,
Dr. Ratulangi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sulawesi dan
para pembantunya berpindah ke Watampone sebagai tempat kedudukan
sementara Pemerintahan Propinsi Sulawesi. Pada akhir September 1945,
beliau mengundang semua raja-raja dan semua pemimpin partai organisasi
seluruh Sulawesi Selatan dan Tenggara mengadakan rapat di bawah
pimpinan Gubernur Ratulangi. Beliau menjelaskan situasi politik serta
memberikan petunjuk tentang perjuangan mempertahankan proklamasi
dan pemerintahan berhubungan dengan keadaan. Pada kesempatan itu
pula, para raja dan pimpinan parpol dan organisasi di Sulawesi Selatan
menyatakan dukungannya dan kesetiaanya terhadap proklamasi dan
Negara Republik Indonesia. Sebagai tanda dukungan itu, dimana-mana
berdiri badan-badan perjuangan pemuda untuk membela proklamasi dan
Republik. Kebanyakan hanya bersenjatakan bedil, pistol, mitrliur, mortat
dan yang dirampas dari tentara Jepang.
Kedatangan Tentara Sekutu yang diikuti oleh NICA ini juga
menyebabkan rakyat Makassar was-was, karena Sekutu menakuti-nakuti dan
melakukan provokasi-provokasi terhadap rakyat Makassar. Seperti peristiwa
379

