Page 443 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 443

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA





                       Aksi menentang pemerintahan Republik Indonesia Serikat di Maluku
                 mencapai puncaknya pada tanggal 25  April 1950 ketika J.H. Manuhutu

                 memperoklamirkan kemerdekaan bagi Maluku Selatan. Di dalam
                 proklamasi kemerdekaan itu dinyatakan bahwa Maluku Selatan lepas dan
                 bukan merupakan bagian dari Negara Indonesia Timur maupun Republik

                 Indonesia Serikat dan lepas dari Negara Indonesia Timur (NIT) dan RIS.
                       Proklamasi kemerdekaan Maluku Selatan tersebut tentunya
                 menimbulkan reaksi dari para pemuda dan organisasi orang-orang Maluku
                 diberbagai wilayah Indonesia, tak terkecuali oleh organisasi pemuda Maluku
                 di Makassar. Ikatan Pemuda Maluku Suleiman, Kebaktian Rakjat Indonesia

                 Maluku Pattimura dan Ikatan Pemuda Indonesia Maluku di Makasar segera
                 mengadakan rapat bersama pengurusnya dan mengeluarkan pernyataan
                 bahwa mereka menentang proklamasi kemerdekaan Maluku Selatan

                 tersebut.
                       Untuk menyelesaikan  permasalahan  tersebut  pada  tanggal  27 April
                 1950, didatangkan tokoh-tokoh Maluku yang ada di Pulau Jawa untuk
                 mengupayakan penyelesaian dengan cara damai. Tokoh-tokoh Maluku itu
                 diantaranya adalah Dr. Leimena, Menteri Kesehatan RIS, Ir. Putuhena plt.

                 Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan Tenaga dan Pekerjaan  Umum
                 RIS, M.A Pelupessy sebagai ketua senat RIS dan Dr. Rehatta menjabat
                 Kepala Jawatan Lepra.

                       Sementara itu, respon dari daerah lain seperti seperti warga Maluku di
                 Malang, Pare-Pare, Sumbawa, dan Kupang mereka menentang sepenuhnya
                 pembentukan negara Republik Maluku Selatan. Keterlibatan Mr. Dr.
                 Soumokil yang merupakan bekas Jaksa  Agung Negara Indonesia Timur
                 yang melarikan diri ke Ambon dianggap telah mensabotase ketentraman

                 dan keamanan umum di Indonesia. Hal itu pun dirasakan juga oleh Kepala
                 Staf  Tentara  Belanda,Van  Langen  yang  menyatakan  ketidaksanggupan
                 pihaknya menahan anggota KNIL yang melarikan Mr. Soumokil ke Ambon.




                                                                                     443
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448