Page 441 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 441
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
Malino, ide persekmakmuran tidak dapat mendapat dukungan. Para
nasionalis Indoensia mempunyai gagasan lain. Kelompok tersebut adalah
Persatuan Pemuda Indoensia dan Sarekat kerja, PKBM (Perkumpulan
Kaum Buruh Maluku). Kelompok ini didukung oleh F. Lattuperisa, dan L.J.
Pattiselamo dan Wem Reawaru. E.U.
Pupella akhirnya mempunyai inisiatif mendirikan suatu partai untuk
menampung berbagai aliran dalam masyarakat Ambon dan Maluku secara
umum dalam suatu organisasi yang bernama Partai Indonesia Merdeka
(PIM) pada 17 Agustus 1946. PIM bertujuan untuk mempertahankan
proklamasi di Ambon dan Maluku. Organisasi ini mendapat dukungan
dari banyak pemuda Ambon yang beragama Islam dan juga yang beragama
Kristen. Sekitar 1.500 orang menghadiri pertemuan tersebut dan 3/4 berasal
dari kelompok Muslim.
Perjuangan Pupella dilakukan melalui parlemen dan akhirnya pada
1946 Pupella berhasil dipilih menjadi anggota Dewan Maluku Selatan.
Salah satu tokoh yang juga penting dalam perkembangan PIM ke depan
adalah Willem atau yang dikenal Wim Reawaru. Menurut Pattikayhatu,
Pupella cenderung memilih jalan parlementer sementara Reawaru lebih
berkonsentrasi ke arah perlawanan bersenjata. Organisasi yang sebelumnya
sudah dibentuk bersama tokoh lain, Paul Maitimu dan M.O. Marulapey,
diambil alih kepemimpinannya oleh Reawaru dengan memberi latihan-
latihan dasar militer kepada anggotanya yang dilakukan setiap hari dengan
menggunakan senjata tiruan dari bahan kayu.
Barisan pemuda ini sebagian besar berasal dari kampung-kampung
di Pulau Ambon. Dalam perjalanannya atas usul Reawaru agar PPI lebih
mengarah pada pasukan pelopor sesuai dengan latihan-latihan fisik yang
selama ini dijalankan dan bertujuan untuk melakukan perlawanan fisik.
Namun, menurut Pupella, keinginan Reawaru dalam dua kali pertemuan
dibahas dan akhirnya ini ditolak karena kondisi di Ambon pada masa
itu tidak memungkingkan berhadapan dengan tentara KNIL yang sangat
441