Page 54 - MODUL PEMBELAJARAN EKONOMETRIKA
P. 54

suatu  bentuk  yang  lebih  restriktif  dari  persamaan  diatas  serta  pada  jumlah  observasi  yang

               berbeda-beda.
               Perkembangan Uji Unit Root

                       Sejak studi seminal Dickey dan Fuller (1976), pengujian ketidakstasioneran data telah
               menjadi area kajian yang sangat aktif. Berbagai metode pengujian baru ditawarkan dengan

               berbagai klaim kelebihannya. Di sini kita akan membahas beberapa metode dimaksud, tetapi

               hanya sebatas ulasan. Kita hanya akan membahas esensi metode dan bukan detail teknisnya.
                       Salah satu uji unit root lain yang banyak digunakan adalah Uji Phillips dan Perron

               (1988). Uji Phillip dan Perron merupakan alternatif dari ADF, di mana daripada menggunakan
               lag term untuk menghilangkan autokorelasi yang ada pada DGP maka digunakan suatu teknik

               nonparametris untuk mengoreksi nilai 1 hitung Penggunaan lag term dinilai akan mengurangi

               derajat kebebasan dan karenanya power of test Dengan kata lain uji Phillips-Perron mengklaim
               power yang lebih baik daripada uji ADF. Namun demikian, Schwert (1989) mengkritik metode

               ini sebagai lemah dalam hal size, adanya kecenderungan over reject hipotesis null yang benar
               Perbaikan  te  dilakukan  terhadap  metode  Phillips-Perron  sebagai  tanggapan  kritik  ini  dan

               menghasilka uji Perron-Ng(1996).
                       Kwiatkowski, Phillips, Schmidt dan Shin (KPSS, 1992) melakukan pengujian unit root

               bertolak  dari  hipotesis  null  stationarity  (bukan  non-stationarity  seperti  ADF  dan  Phillips-

               Perron).  Pengujian  ini  dinilai  memiliki  kinerja  yang  biasa  saja  sehingga  tidak  banyak
               digunakan dalam penelitian empiris. Namun demikian, Silvestre, et. al (2001) menyarankan

               penggunaan ADF dan KPSS secara bersama di dalam pengujian unit root dalam kerangka uji
               konfirmasi.  Elliott,  Rothenberg  dan  Stock  (ERS,  1996),  melakukan  modifikasi  terhadap

               persamaan ADF dengan melakukan detrending generalized least squares (GLS). Pengujian ini

               telah diakui memiliki power yang lebih baik daripada ADF (Harris dan Solis, 2003, hal 57).
               Ng dan Perron (2002) memberikan prosedur pengujian dengan menggunakan teknik ERS.


               C. Kointegrasi Dan Model Koreksi Kesalahan (Error Correction Model)

                       Pada bagian sebelumnya telah diuraikan bahwa regresi OLS di antara variabel-variabel

               yang non-stationary (terintegrasi orde d, I(d)) adalah spurious. Tanpa perlakuan yang memadai
               kita tidak dapat membedakan apakah hubungan yang diperoleh adalah benar bemakna atau

               sekadar disebabkan oleh interaksi DGP pada data.
                       Salah  satu  cara  mengidentifikasi  hubungan  di  antara  variabel  yang  bersifat  non-

               stationary adalah dengan melakukan pemodelan koreksi kesalahan. Dengan syarat bahwa pada
               sekelompok  variabel  non-stationary  terdapat  suatu  kointegrasi,  maka  pemodelan  koreksi


                                                           51
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59