Page 40 - MODUL PEMBELAJARAN EKONOMETRIKA
P. 40
Di atas telah dijelaskan bahwa langkah pertama pemodelan koreksi kesalahan adalah memastikan bahwa
variabel-variabel yang diamati adalah terkointegrasi. Fenomena kointegrasi bukan suatu kejadian yang umum.
Suatu kombinasi linier dari variabel yang non-stationary adalah biasanya juga non-stationary. Sedangkan
kombinusi linier variabel yang stationary dan non-stationary juga akan bersifat non- stationary dengan derajat
integrasi terbesar yang ada pada kelompok variabel tersebut (Brooks, 2002. hal 387).
Suatu ilustrasi mungkin dapat membantu. Misalnya kita akan mengestimasi hubungan di antara variabel
y (diasumsikan sebagai variabel terikat) dengan variabel bebas x, dan x sebagai berikut:
y = B 0 + B 1 x 1 – B 2 x 2 + u
u adalah suatu kombinasi linier dari y, x, dan x. Jika y, x, dan x, salah satu/lebih adalah non-stationary (terintegrasi
dengan orde d. 1(d)) maka u umumnya juga non stationary, atau
u = y - B 0 - B 1 x 1 – B 2 x 2 ~ I
Pengecualian terjadi jika variabel-variabel dimaksud adalah terkointegrasi. Generalisasi terhadap kondisi ini dapat
diuraikan schagai berikut (Engle dan Granger, 1987): Notasikan w, sebagai suatu vektor variabel yang berukuran
kx 1. maka komponen w, disebut terkointegrasi pada orde (d, b) jika
a. Semua komponen w, adalah orde (d)
b. Paling tidak terdapat satu vector koefisien a sedemikian rupa a' w, adalah memiliki derajat integrasi lehh
rendah sebesar h: I(db).
Pada contoh di atas, jika y, x1 dan x2 adalah (I) maka y, x1dan x2 dikatakan terkointegrasi jika u adalah I(0).
Suatu hubungan kointegrasi dapat dipandang sebagai hubungan jangka panjang ekuilibrium). Suatu set variabel
dapat saja terdeviasi dari pola ekuilibrium namun demikian diharapkan terdapat suatu mekanisme jangka panjang
yang mengembalikan variabel-variabel dimaksud pada pola hubungan ekuilibrium.
37