Page 32 - E-MODUL INTERAKTIF TERBARU
P. 32
Proses pengelolaan pangan merupakan suatu kegiatan atau proses untuk
mengubah suatu bahan mentah menjadi bahan jadi/hasil olahan/produk, baik
secara fisik maupun kimiawi dengan menggunakan dana, tenaga kerja, peralatan,
serta bahan pembantu sehingga dapat diperoleh nilai yang lebih tinggi. Pengelolaan
pangan bertujuan sebagai berikut.
Makanan menjadi mudah dicerna oleh tubuh karena tidak semua bahan pangan
dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Meningkatkan kualitas pangan, yaitu memperbaiki aroma, warna, bentuk dan
tekstur makanan.
Membebaskan makanan dari mikroorganisme dan zat-zat yang membahayakan
kesehatan
Memperpanjang masa simpan
TEKNOLOGI PENGELOLAAN PANGAN
Jenis-jenis teknologi dalam pengelolaan pangan
adalah sebagai berikut :
1. Blansing, merupakan cara pemanasan
Link Youtube
pendahuluan yang dilakukan pada suhu kurang Link Youtube
dari 100⁰C. Selama beberapa menit menggunakan
air panas atau uap air. Suhu yang digunakan Pengelolaan Makanan
Pengelolaan Makanan
Metode Blansing
Metode Blansing
berkisar 83⁰C- 93⁰C. Tujuan dari blansing yaitu https://youtu.be/mLOHle
https://youtu.be/mLOHle
menginaktifkan enzim yang tahan terhadap suhu rKPG0?feature=shared
rKPG0?feature=shared
panas, seperti enzim peroksidase dan enzim
katalase.
2. Pasteurisasi, merupakan proses pemanasan
Link Youtube
bahan pangan dengan suhu tertentu untuk Link Youtube
membunuh mikroba patogen. Pasteurisasi
Pengelolaan Makanan
dilakukan pada pengolahan bahan pangan seperti Pengelolaan Makanan
Metode Pateurisasi
Metode Pateurisasi
susu dan sari buah dengan suhu dibawah 100⁰C. https://youtu.be/WZRQQ
https://youtu.be/WZRQQ
EWti4E?feature=shared
Tujuan pasteurisasi yaitu memperpanjang masa EWti4E?feature=shared
simpan bahan makanan dengan mematikan
mikroba patogen dan menginaktifkan enzim.
Sejarah Teknologi Pasteurisasi
Pada tahun 1864, Ilmuan Prancis Louis Pasteur menemukan
proses pasteurisasi setelah bereksperimen dengan anggur yang
dipanaskan. Pasteur menyadari bahwa anggur yang diolah dengan
panas membunuh banyak bakteri berbahaya yang sebelumnya
ada di dalam anggur. Dia juga memperhatikan bahwa anggur yang
diolah dengan panas tetap aman untuk dikonsumsi jangka waktu Gambar 1.7 Louis Pasteur
Sumber :
lebih lama. https://id.wikipedia.org/
17