Page 20 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 20
KONEKSI ANTAR MATERI
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran sejatinya adalah untuk
peningkatan kualitas pendidikan. Guru sebagai penuntun yang akan menumbuhkembangkan
kodrat anak dengan system pengajaran yang berpusat pada anak. Dalam menuntun, peran guru
adalah memberikan tuntunan dalam banyak hal positif dalam upaya membentuk budi pekerti
dan karakter luhur. Budi pekerti dan karakter luhur ini dituangkan dalam profil pelajar
Pancasila.
Pemikiran lain Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan tempat persemaiannya benih
kebudayaan. Dalam pengajarannya, guru harus berpusat pada siswa dengan menanamkan nilai-
nilai kebudayaan dengan memperhatikan trikon, yaitu konvergen, konsentris dan kontinu.
Artinya selalu terbuka dengan dunia luar (konvergen), namun tetap berpusat pada budaya dan
kearifan local (konsentris), dikembangkan secara terus menerus (kontinu).
Pendidikan menjadi ruang tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan. Pemikiran ini memberi arti
bahwa pendidikan yang berpusat pada siswa dengan tetap mengembangkan nilai kemanusian.
Menjadikan siswa sebagai pribadi utuh dan tidak melepaskan dari status sebagai makhluk
sosial. Sehingga tujuan pendidikan menjadikan anak bahagia sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat akan tercapai.
Pendidikan hendaknya bersifat terbuka terhadap perkembangan zaman, namun harus
senantiasa waspada terhadap perubahannya agar tidak membahayakan kehidupan anak.
Artinya, dalam pengajarannya, guru harus memperhatikan kodrat alam dan zamannya.
Dibutuhkan kreativitas guru untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna menyesuaikan
dengan kodrat itu.
Guru sebagai
penuntun
Terbuka Tempat
terhadap persemaian
perkembangan
benih
zaman kebudayaan
Pendidikan
Ruang Membentuk
tumbuhnya budi pekerti
dan karakter
nilai-nilai
kemanusiaan
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran sejatinya adalah untuk
peningkatan kualitas pendidikan. Guru sebagai penuntun yang akan menumbuhkembangkan
kodrat anak dengan system pengajaran yang berpusat pada anak. Dalam menuntun, peran guru
adalah memberikan tuntunan dalam banyak hal positif dalam upaya membentuk budi pekerti
dan karakter luhur. Budi pekerti dan karakter luhur ini dituangkan dalam profil pelajar
Pancasila.
Pemikiran lain Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan tempat persemaiannya benih
kebudayaan. Dalam pengajarannya, guru harus berpusat pada siswa dengan menanamkan nilai-
nilai kebudayaan dengan memperhatikan trikon, yaitu konvergen, konsentris dan kontinu.
Artinya selalu terbuka dengan dunia luar (konvergen), namun tetap berpusat pada budaya dan
kearifan local (konsentris), dikembangkan secara terus menerus (kontinu).
Pendidikan menjadi ruang tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan. Pemikiran ini memberi arti
bahwa pendidikan yang berpusat pada siswa dengan tetap mengembangkan nilai kemanusian.
Menjadikan siswa sebagai pribadi utuh dan tidak melepaskan dari status sebagai makhluk
sosial. Sehingga tujuan pendidikan menjadikan anak bahagia sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat akan tercapai.
Pendidikan hendaknya bersifat terbuka terhadap perkembangan zaman, namun harus
senantiasa waspada terhadap perubahannya agar tidak membahayakan kehidupan anak.
Artinya, dalam pengajarannya, guru harus memperhatikan kodrat alam dan zamannya.
Dibutuhkan kreativitas guru untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna menyesuaikan
dengan kodrat itu.
Guru sebagai
penuntun
Terbuka Tempat
terhadap persemaian
perkembangan
benih
zaman kebudayaan
Pendidikan
Ruang Membentuk
tumbuhnya budi pekerti
dan karakter
nilai-nilai
kemanusiaan