Page 15 - Teknologi Pangan Gizi
P. 15
BAB 3
Pengawetan pangan
dengan metode suhu
rendah dan tinggi
7. Pemberian suhu tinggi pada pengolahan dan pengawetan pangan
didasarkan kepada kenyataan bahwa pemberian panas yang cukup
dapat membunuh sebagian besar mikroba dan menginaktifkan
enzim atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan kebusukan
produk pangan dan berbahaya bagi kesehatan. Selain itu makanan
menjadi lebih aman karena racun-racun tertentu rusak karena
pemanasan, misalnya racun dari bakteri Clostridium botulinum.
8. Ada 3 jenis proses thermal yang penting dalam pengolahan atau
pengawetan bahan pangan yaitu
a. Blansing.
b. Pasteurisasi.
c. Sterilisasi.
9. Tujuan blansing adalah untuk
a. Menginaktivasi enzim-enzim yang masih terkandung dalam
bahan pangan.
b. Membersihkan bahan dari kotoran untuk mengurangi jumlah
mikroba dalam
bahan dan digunakan untuk menghilangkan bau, flavor, dan lendir
yang tidak
dikehendaki.
c. Memperlunak bahan, mempermudah pengisian bahan ke dalam
wadah.
d. Mengeluarkan gas-gas yang terdapat dalam ruang-ruang sel.
10. Syarat pengolahan pangan dengan suhu tinggi Tidak terjadi
perubahan yang signifikan terhadap produk seperti kehilangan zat
gizi, koagulasi protein dan sebagainya
11. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan suhu tinggi
antara lain:
a. Umur dan keadaan organisme sebelum dipanaskan.
b. Komposisi medium di mana organisme atau spora itu tumbuh.
c. pH dan aw media pemanasan.
d. Suhu pemanasan.
e. Konsentrasi awal organisme atau sporanya.