Page 10 - Teknologi Pangan Gizi
P. 10
BAB 2
Pengolahan Pangan
Pangan atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap
manusia, karena di dalamnya terkandung senyawa-senyawa
atau komponen yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur proses di
dalam tubuh, perkembangbiakan dan menghasilkan energi
untuk kepentingan berbagai kegiatan dalam kehidupannya.
Senyawa/komponen tersebut dibagi 2 kelompok yaitu
komponen utama: karbohidrat, protein, lemak, air dan turunan-
turunannya serta komponen penunjang: mineral, dan vitamin,
enzim, emulsifier, asam, oksidan, pigmen, citarasa (flavor).
Bahan pangan secara alamiah akan mengalami kerusakan, ada
yang tahan lama, ada yang terbatas pada waktu tertentu.
Berdasarkan mudahnya terjadi kerusakan, diklasifikasikan dalam
3 golongan yaitu: makanan tidak mudah rusak (nonperishable
foods), makanan yang agak mudah rusak (semi perishable
foods), dan makanan yang mudah rusak (perishable foods). Bila
ditinjau dari penyebab kerusakan bahan pangan dapat dibagi
beberapa jenis yaitu kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik,
biologis, dan kimia.
Agar bahan pangan dapat berumur lebih panjang tanpa
mengalami kerusakan, maka dapat dilakukan pengolahan
pangan dengan tujuan pengawetan. Proses pengolahan apa
yang akan dilakukan, tergantung pada berapa lama umur simpan
produk yang diinginkan, dan berapa banyak perubahan mutu
produk yang dapat diterima. Ada 6 prinsip dasar pengolahan
pangan untuk pengawetan, yaitu: 1) Pengurangan air –
pengeringan, dehidrasi, dan pengentalan; 2) Perlakuan suhu
tinggi (panas) – blanching, pasteurisasi, dan sterilisasi;
3) Perlakuan suhu rendah – pendinginan dan pembekuan; 4)
Pengendalian makanan – fermentasi dan aditif asam; 5)
Berbagai macam zat kimia aditif; dan 6) Iradiasi.