Page 16 - BISMILLAH FIKS_Neat
P. 16
ASAM BASA SENYAWA ORGANIK
Molekul yang mempunyai gugus fungsional yang berbeda, maka memiliki sifat asam-
basa yang berbeda pula. Contoh yang paling umum adalah asam karboksilat, amina, alkohol,
amida, eter, dan keton. Asam organik yang paling umum dikenal adalah asam karboksilat.
Asam karboksilat merupakan asam yang agak kuat yang mempunyai nilai pKa antara 3
sampai 5. Amina merupakan basa organik yang paling penting dan sebagai asam lemah.
Dengan demikian, suatu amina dapat berkelakuan sebagai asam dan memberikan suatu
proton, serta dapat bertingkah laku sebagai basa dan menerima proton. Fenol merupakan
-5
senyawa yang sedikit asam, kebanyakan fenol (nilai Ka~10 ). Meskipun lebih lemah
dibanding asam karboksilat, fenol merupakan asam yang lebih kuat dibanding alkohol (nilai
-18
-6
Ka antara 10 sampai 10 ). Sifat asam-basa yang dimiliki oleh senyawa organik sebagai
berikut.
Suatu alkohol dapat berkelakuan semacam suatu asam dan memberikan proton.
Meskipun demikian, alkohol-alkohol bersifat asam yang lebih lemah dibanding asam
organik dengan nilai pKa yang dekat 16. Alkohol dapat juga beraksi sebagai basa; misal
etanol yang diprotonasi dengan asam sulfat, akan memberikan ion etiloksonium
+
(C2H5OH2 ). Alkohol yang terprotonasi (pKa = -2,4) merupakan asam kuat.
A. Keasaman pada Senyawa Organik
Kuat asam merupakan istilah yang menjelaskan ionisasi suatu asam Bronsted-
Lowry dalam air. Sifat-sifat struktur umum yang mempengaruhi kuat asam suatu
-
senyawa organik. Reaksi HA dan B membentuk HB dan A , merupakan pernyataan umum
+
penulisan reaksi asam/basa:
+
-
HA + B: HB + A
Dengan: K a = [HB+][A−]
[HA][B:]
pK a = ─log K a dan K a = 10 ─ pKa
+
-
Pada reaksi HA dan B: membentuk HB dan A , ini merupakan pernyataan umum
dalam penulisan reaksi asam/basa. HA sebagai asam bereaksi dengan B sebagai basa,
+
menghasilkan asam konjugasi (HB ) dan basa konjugasi A . Hal ini merupakan reaksi
-
ionisasi yang melibatkan perpindahan hidrogen (sebagai proton) dari (HA) ke (B:). Pada
reaksi ini, HB yang terbentuk juga memiliki sifat asam, maka reaksi berada dalam
+
keadaan kesetimbangan. Tingkat ionisasi merupakan ukuran keasaman HA, dan juga
tingkat kesetimbangan sebanding dengan keasaman HA. Semakin besar ionisasinya,
semakin banyak ion hidrogen yang terbentuk, dan semakin kuat asam. Kedudukan
kesetimbangan ini diberikan oleh tetapan kesetimbangan, yaitu K; tanda K a digunakan
untuk reaksi-reaksi asam/basa. Jika HA melepaskan proton ke B, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kanan, dan terjadi kenaikan keasaman HA. Sebaliknya, bila K a rendah
7