Page 58 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 58
a. Osmosis memungkinkan air untuk bergerak masuk ke dalam akar tanpa
memerlukan energi dari tanaman. Proses ini berfungsi secara otomatis
sesuai dengan hukum fisika yang mengatur perbedaan konsentrasi air di
dalam dan di luar sel akar (Taiz & Zeiger, 2010).
b. Selain itu, membran semi-permeabel pada akar juga memungkinkan
selektivitas dalam penyerapan air. Zat-zat terlarut yang dibutuhkan tanaman,
seperti mineral dan unsur hara lainnya, juga dapat masuk ke dalam akar
melalui proses ini, tetapi dengan kontrol yang ketat. Ini memastikan bahwa
tanaman hanya menyerap zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya
(Hopkins & Hüner, 2009).
3.7.3. Peran Akhir Akar dalam Penyerapan Air
Pada bagian lebih dalam akar, seperti xilem, air yang telah diserap akan
bergerak menuju bagian tanaman lainnya. Xilem berfungsi sebagai saluran
utama untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh tubuh
tanaman, termasuk daun, tempat proses fotosintesis berlangsung (Sperry et
al., 2002).
a. Xilem mengalirkan air ke atas berkat adanya gaya kohesi dan adhesi, yang
bekerja bersama-sama untuk menjaga kontinuitas aliran air dari akar ke daun
(Tyree & Zimmermann, 2002).
b. Tanpa sistem perakaran yang efisien dalam menyerap air, tanaman tidak
akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena air
merupakan elemen penting dalam proses metabolisme sel dan pertumbuhan
tanaman.
3.7.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Air
Beberapa faktor eksternal dapat mempengaruhi kemampuan akar dalam
menyerap air, di antaranya adalah:
a. Kelembaban tanah: Tanah yang kering dapat mengurangi jumlah air yang
tersedia untuk diserap oleh akar, yang akan membatasi proses penyerapan
air.
48

