Page 56 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 56
Teori ini menjelaskan bagaimana perbedaan tekanan akibat transpirasi
dapat menjadi motor utama bagi aliran air dalam xilem, dengan
mengandalkan perbedaan tekanan air yang tercipta antara akar dan daun
(Sperry et al., 2002).
3.6.3. Teori Peningkatan Tekanan Root (Root Pressure)
Teori ini menjelaskan bahwa tekanan positif yang terbentuk di akar juga
dapat berperan dalam menggerakkan air ke atas melalui xilem. Tekanan ini
terjadi akibat osmosis, yaitu proses pergerakan air melalui membran akar
yang mengandung ion atau mineral terlarut yang lebih pekat dibandingkan
dengan tanah sekitar.
a. Pada tanaman dengan akar yang sangat aktif dalam menyerap air, proses
osmosis menyebabkan pembentukan tekanan positif di akar. Tekanan ini
dapat mendorong air naik ke dalam xilem dan bergerak menuju daun,
meskipun proses ini lebih dominan pada tumbuhan yang memiliki akar yang
sangat aktif (Taiz & Zeiger, 2010).
b. Teori ini lebih relevan pada tumbuhan tertentu, seperti tumbuhan herba
dan beberapa jenis tumbuhan yang memiliki tekanan akar yang lebih kuat,
dan umumnya lebih terlihat pada malam hari atau saat kondisi tanah
lembab. Namun, teori ini tidak sepenting teori transpirasi dalam banyak
tanaman, karena pada banyak tanaman, transpirasi memainkan peran yang
lebih dominan dalam translokasi air (Raven et al., 2014).
Meskipun demikian, tekanan akar ini dapat meningkatkan kecepatan
pergerakan air melalui sistem xilem pada kondisi tertentu, seperti pada
tumbuhan yang mengalami kelebihan air atau dalam kondisi yang
mendukung peningkatan penyerapan air oleh akar (Sperry et al., 2002).
3.7 Sistem Perakaran dalam Penyerapan Air
Sistem perakaran tumbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam
mendukung kelangsungan hidup tumbuhan dengan cara menyerap air dan
mineral yang dibutuhkan dari tanah. Proses ini sangat penting karena
46

