Page 11 - 370-baca-tafsir-bukan-terjemah
P. 11

A. Terbatasnya Ruang Penerjemahan





       Menerjemahan Al-Quran itu berbeda dengan
    menafsirkan  Al-Quran.  Untuk  terjemah  Al-
    Quran,      tuntutannya        adalah      bagaimana

    menjelaskan dengan singkat dan padat, dengan
    menggunakan  padanan-padanan  kata  dalam
    bahasa yang jadi hasil terjemahan.

       Masalahnya,  selalu  tidak  pernah  tersedia
    ruang  yang  cukup  untuk  memuat  penjelasan
    yang  panjang  itu  di  dalam  halaman  terjemah.
    Seringkali suatu kata sulit untuk diterjemahkan
    secara  kata  per  kata,  kecuali  hanya  bisa
    dijelaskan lewat narasi yang panjang. Dan untuk
    itu penggunakan footnote atau catatan kaki tidak
    bisa dihindari. Terjemah Al-Quran Kementerian
    Agama itu tidak bisa menghindari 765 footnote

    pada  edisi  terbaru  2019  dari  sebelumnya  930
    footnote.

       Ada       semacam         kesepakatan         bahwa
    penggunaan         footnote      harus       dikurangi,
    barangkali biar tidak menggeser penerjemahan
    menjadi penafsiran, atau biar tidak jadi terlalu
    tebal.  Namun  pembatasan  ini  sebenarnya  jadi


                               11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16