Page 30 - 370-baca-tafsir-bukan-terjemah
        P. 30
     3. Kewajiban Menjalani Masa ‘Iddah
                                                     ي ِ ذ
             ِ
                                          ْ ُ ِ
    َ
                       َ
     ةعبرَأ ذنِهسُفْنَأِب ن ْ صبَتَي اجاوْزَأ نورَذيو كُْنم نوذفوَتُ  نيلَّاو َ
                                                َ ْ َ َ
     َ َ ْ
                   َ ذ َ ً َ َ ُ َ َ
                                                    ْ  َ
                                                 اشَْعو ٍرُه ْ شَأ
                                                  ً
       Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu
       dengan  meninggalkan  isteri-isteri  (hendaklah
       para     isteri   itu)   menangguhkan         dirinya
       (ber´iddah) empat bulan sepuluh hari. (QS. Al-
       Baqarah : 234)
       Bila  seorang  wanita  menjadi  janda  karena
    suaminya  meninggal  dunia,  maka  menjalani
    masa  'iddah  selama  4  bulan  10  hari  itu
    hukumnya wajib. Kewajiban ini sudah termuat
    di  dalam  Al-Quran  dengan  sangat  jelas  dan
    terang.
       Tapi  berapa  banyak  para  wanita  muslimah
    yang  melanggar  ketentuan  ini.  Tidak  lama
    setelah wafatnya suami, belum apa-apa sudah
    keluar  rumah,  berdandan  dan  berihas  serta
    bercampur  dengan  para  lelaki.  Mengapa
    mereka bisa seenaknya melanggar aturan masa
    iddah ini?
       Boleh jadi penyebabnya karena salah paham
    terjemahan  Al-Quran.  Soalnya  di  dalam
    terjemahan hanya disebut : hendaklah. Seolah-
    olah larangan itu sifatnya himbauan, saran, atau
    sekedar adat kebiasaan tradisi nenek moyang.
    Sangat  besar  kemungkinan  ada  orang  awam
                               30
     	
