Page 132 - dear-dylan
P. 132
REGINA
GUE nggak lagi mendengar apa yang diocehkan Bang Budy semalam, karena mendadak
badan gue meriang, dan tau-tau saat bangun, gue mendapati diri gue ada di ranjang,
diselimuti dan dikompres dengan kain dingin. Sinar matahari masuk dari jendela yang
tirainya terbuka.
Siapa yang mengompres gue? Masa Dovan sih?
“Eh, Dylan, udah bangun?”
Mata gue langsung terbuka lebar, dan melotot melihat orang yang barusan mengajak gue
bicara.
Regina??? Ngapain dia di sini???
“Ngapain lo di sini?” tanya gue bingung, tapi sedetik kemudian gue langsung tutup mulut
karena merasakan mulut gue yang asam. Hii... sebaiknya gue sikat gigi!
Gue berlari ke kamar mandi, mencuci muka dan menyikat gigi secepat kilat.
“Kenapa sih, pertanyaan lo selalu kayak gitu kalau ketemu gue?” Gue mendengar Regina
berbicara dari balik pintu kamar mandi. “‟Ngapain lo di sini?‟, seolah lo nggak suka melihat
gue...”
Gue mengelap muka dengan handuk hotel, menyisir sedikit rambut yang berantakan
dengan jari, dan keluar dari kamar mandi. Gue langsung menghadapi tatapan Regina.
Duh... gue beneran nggak tahu nih kenapa anak ini ada di sini! Dia nggak tahu apa dia
lagi digosipin sama gue? Wartawan bakal berpesta pora kalau tahu dia ada di kamar hotel
gue, walaupun gue menyentuh ujung jarinya aja nggak!
“Bukan gitu, Gin...” Akhirnya gue bicara juga, dan dengan lega menyadari napas gue
sudah beraroma mint pasta gigi, bukannya asam seperti tadi. “Gue kaget aja lihat lo di sini...
di kamar gue... Yang lainnya... eh... di mana? Dan lo bukannya lagi syuting iklan di
Singapura?”
Regina menggeleng, ekspresinya sulit gue jelaskan apa artinya. “Gue sudah selesai
syuting. Kemarin malam gue dapat kabar konser lo rusuh lagi, jadi... gue secepatnya terbang
ke sini. Gue khawatir sama lo, Lan...”
Gue mengernyit. Anak ini kelihatannya benar-benar tulus. “Tapi... yah, maksud gue...
kenapa lo bisa ada di kamar gue? Yang lain mana? Dovan ke mana? Bang Budy?”
“Mereka lagi breakfast. Tadi gue ketemu mereka di bawah waktu datang nyariin lo.
Terus Dovan nganter gue ke sini, katanya lo demam, jadi dia nitipin lo ke gue sebentar karena
mau sarapan dulu. Dovan bilang, semalaman lo mengigau... dan panas lo tinggi. Mereka
sampai panggil dokter, tapi dokter bilang, lo cuma demam biasa, mungkin karena kehujanan
dalam perjalanan pulang dari konser semalam.”