Page 14 - dear-dylan
P. 14

“Yah... Abang juga. Tapi Pak Leo sendiri yang minta sama kita...”
                    Gue jadi emosi nih kalau gini caranya! “Tapi apa Pak Leo nggak mikirin apa dampaknya
               buat Skillful nanti? Apa Pak Leo nggak mikirin dampak buat aku pribadi? Katakanlah aku
               terlibat tindakan pemukulan sama vokalis Excuse, apa itu nggak bikin image-ku jadi jelek?
               Nggak bikin image Skillful jadi jelek?”
                    Bang  Budy  menghela  napas.  Seumur-umur,  baru  kali  ini  gue  berani  menyerocos  di
               depannya. Biasanya juga dia yang menyerocos di depan gue!
                    “Lalu...”
                    “Bang, Abang tahu aku nggak suka infotainment. Sebisa mungkin aku menghindar, tapi
               sekarang  Pak  Leo  begitu  aja  minta  aku  jadi...  jadi  tumbal  supaya  memuluskan  jalan
               Excuse?!”
                    “Dylan,  Abang  juga  nggak  setuju!  Kamu  kira  Abang  mau  merusak  image  band  yang
               sudah Abang bentuk? Kalau kau mau tahu, dari riset label, kita adalah band paling minim
               publikasi negatif!”
                    “Terus kenapa sekarang Pak Leo kepingin bikin kita jadi band haus publikasi? Kenapa
               nggak minta vokalis band lain aja untuk main sandiwara sama vokalis Excuse? Kenapa nggak
               nyuruh... nyuruh Hugo-nya eXisT aja? Dia kan suka cari masalah! Orang nggak bakal kaget
               kalau dia yang muncul di infotainment!” Sekarang gue mulai adu mulut sama Bang Budy.
                    “eXisT bukan artis Pro Music, Lan,” kata Bang Budy, dan gue langsung memaki-maki
               dalam hati. Tentu saja Pak Leo nggak bisa menggunakan artis dari recording label lain. Dia
               harus  menggunakan  artis  dari  labelnya  sendiri,  yang  kalau  gue  pikir-pikir,  memang  yang
               paling cocok dijadikan boneka adalah gue.
                    Oh damn Sugar-honey-ice-tea!
                    “Kamu harus tahu, Pak Leo justru butuh oran gyang selama ini nggak pernah muncul
               dalam sorotan publisitas. Orang yang kalau masuk infotainment akan bikin masyarakat kaget,
               dan nggak mudah lupa...”
                    “Yeah, aku bakal selamanya diingat sebagai tukang jagal!” gerutuku emosi. Ini bener-
               bener ide tergila yang pernah kudengar.
                    Entah apa reaksi Alice kalau mendengar soal ini.
                    “Apa ada pilihan untuk menolak?” tanya gue pesimis.
                    “nggak ada. Kamu tahu Pak Leo. His wish is our command.”
                    Kayaknya gue kepingin bener-bener menghadiahi bogem mentah sama vokalis Excuse
               itu. Gara-gara bandnya mau cari atensi masyarakat, gue yang jadi korban!
                    Gue hampir membanting pintu ruangan Bang Budy waktu dia memanggil.
                    “Lan, cuma mau ngingatin aja, tanggal lima belas ada MTV Awards. Kamu boleh ajak
               Alice.”
                    Hah, kok bisa saat ada masalah gue-harus-berakting-memukuli-vokalis-band-pendatang-
               baru-supaya-bandnya-dapat-perhatian-cukup begini, Bang Budy masih bisa membahas MTV
               Awards?!
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19