Page 9 - dear-dylan
P. 9
Aku menggeleng tak percaya. Bang Budy, manajer Skillful yang galaknya ngalah-ngalahin
herder itu, bisa iseng juga? No way!
“Eh, udahlah, kita makan yuk!” Dylan mengedik ke pesanan kami yang sudah tertata di
meja, dan aku mengangguk.
Di mana Salmon Takamaki-ku ya? Hmm...
Aku menatap satu per satu piring sushi yang ada di meja, dan mengernyitkan dahi. Kok
nggak ada satu pun yang mirip dengan Salmon Takamaki yang fotonya ada di buku menu tadi?
“Peasananmu udah datang semua?” tanyaku ke Dylan. Dia mengangguk, dan menunjuk
piring-piring yang merupakan pesanannya.
“Ini Inari, enak deh, Say! Terus ini Chuka Kurage... ini Chicken Katsu... Kamu pesen apa?”
Aku semakin bingung. Hanya tersisa satu piring yang tidak diklaim Dylan sebagai
pesanannya, dan aku sama sekali nggak melihat kemiripan sushi yang ada di piring itu dengan foto
Salmon Takamaki yang kulihat di buku menu tadi.
“Pesanan yang datang salah, ya?” tanya Dylan lagi.
Aku mengangkat bahu. “Yang ini kok nggak mirip pesananku?” tanyaku, lebih kepada diri
sendiri, sambil menunjuk piring sushi-tak-dikenal itu.
“Hmm... coba lihat order list-nya dulu, barangkali waitress-nya tadi salah catat pesananmu.”
Oh ya, betul juga! Bisa jadi si waitress sengaja salah menghidangkan pesanan supaya dia bisa
kembali ke meja ini dan memandangi Dylan lagi.
Dylan mengambil kertas print-out komputer yang ada di sebelah kirinya, dan mengamati
tulisan yang tercetak di situ.
“Kamu pesan Salmon Takamaki?”
“He-eh.”
“Ya berarti bener ini pesananmu.” Dylan menunjuk piring sushi-tak-dikenal itu lagi. “Ini
Salmon Takamaki.”
“Ah, nggak mirip sama foto yang di buku menu!” gerutuku. Dylan jadi ikut bingung.
Dan mendadak aku sadar apa yang salah. Cepat-cepat kuambil buku menu yang masih ada di
dekatku, dan membolak-baliknya.
Yang kupesan tadi... benar Baked Salmon Takamaki, dan fotonya benar-benar tak mirip
dengan sushi di depanku ini. Tapi ada juga yang namanya Salmon Takamaki, dan fotonya benar-
benar mirip si sushi-tak-bertuan. Aku mencoba mengingat-ingat, dan langsung merutuk dalam
hati begitu tahu di mana letak kesalahannya. Sewaktu memesan tadi, aku hanya menyebutkan
“Salmon Takamaki satu”, bukannya “BAKED Salmon Takamaki satu”!!!
Rupanya si waitress nggak salah catat, akulah yang bego kuadrat karena sok irit kata waktu
menyebutkan pesanan!
Ha! Mana kutahu kalau Baked Salmon Takamaki dan Salmon Takamaki rupanya berbeda
jauh begini?
“Say, pesanan yang diantar salah, ya? Aku panggilin waitress-nya, ya?”
Aku menggeleng cepat-cepat. “Nggak, nggak salah kok. Aku aja yang tadi keliru pesannya.
Yang salah aku.”
“Ya udah, kalau gitu kamu pesen lagi aja. Yang itu nggak usah dimakan.”
“Jangan! Aku makan ini aja nggak papa kok.” Aku nyengir bego sambil mengambil sepotong
sushi-tak-bertuan yang kini sudah diketahui siapa tuan... ehh, nyonyanya itu dengan sumpit, dan
memasukkannya ke mulut.
Hmm... not bad. Hanya agak kenyal-kenyal sedikit.