Page 8 - dear-dylan
P. 8

Aku melotot. “Regina Helmy...? Kakaknya Anastasia?”
                    Dylan mengangguk, sementara aku memutar otakku yang pas-pasan. Anastasia yang kusebut
               tadi Anastasia Helmy, presenter reality show Pacar Selebriti, acara TV yang membuatku bisa dekat
               dengan Dylan sampai akhirnya jadian. Aku merasa, entah bagaimana, berutang budi pada acara
               yang satu itu. Dan secara tak langsung, pada Anastasia juga.
                    Dan soal Regina, hmm... dia model yang sangat top belakangan ini. Berbeda dengan adiknya
               yang presenter, dia berprofesi sebagai model, merangkap bintang iklan. Hebatnya lagi, iklan yang
               dibintanginya  sebagian  besar  iklan  kosmetik.  Entah  cleansing  foam,  moisturizer,  krim  malam,
               pokoknya  jenis-jenis  iklan  yang  menuntut  para  modelnya  memiliki  kemulusan  wajah  mutlak.
               Teknik-teknik “penyempurnaan” via komputer tidak akan terlalu berhasil, kalau modelnya nggak
               memang berwajah mulus dari sononya.
                    Dan aku tadi menyebut Regina apa?
                    Yep. Model bego dari agensi tolol.
                    Oohh, mungkin aku yang akan dikontrak oleh Glamour Models, agensi si Regina itu, kalau
               saja gen Kaukasia-ku dari Daddy ada lebih banyak, dan tinggiku mencapai 175 cm, bukannya
               pendek begini.
                    Yah,  Glamour  Models  adalah  agensi  yang  mengontrak  model-model  paling  top  se-
               Indonesia.  Mau  cari  yang  paling  cantik?  Ada.  Yang  paling  seksi?  Ada.  Yang  paling  fabulous,
               eksotis, komersil, sampai yang punya nilai kontrak termahal di Indonesia, semuanya terdaftar di
               bawah manajemen mereka. Hanya model-model berkualifikasi tinggi yang ada di bawah payung
               Glamour Models. Dan Regina Helmy adalah “aset” mereka yang utama.
                    See?  Cowokku  menghabiskan  seharian  untuk  syuting  video  klip  dengan  model  bernilai
               kontrak termahal se-Indonesia! Pantas saja, dia membuatku menunggu dua jam, walaupun untuk
               itu dia harus ditampar tujuh kali oleh Regina, yeah.
                    “Ini semua pasti akal-akalan Bang Budy! Dia kepingin balas dendam karena bulan lalu aku
               sama anak-anak ngerjain dia pas ulang tahun! Dia pasti belum bisa menerima tumpahan telur
               busuk  di  atas  kepalanya  begitu  membuka  pintu!”  Dylan  ngoeml-ngomel,  mengemukakan
               kecurigaannya.
                    “Mmm,  Say,  aku  nggak  ngerti  kenapa  Bang  Budy  mengontrak  Regina  Helmy  untuk  jadi
               model video klip Skillful kalau dia memang berniat balas dendam sama kamu. Kalau dia memang
               berniat balas dendam, yang akan dia kontrak pastilah... Mpok Atiek.”
                    Dylan mengerjap, dan untuk kedua kalinya hari ini, dia meledak dalam tawa.
                    “Alice sayang, kamu lucu banget! Hahahaha...” Dia masih terbahak  sampai pesanan kami
               datang.  Si  waitress  sepertinya  masih  betah  berlama-lama  di  meja  kami,  jadi  aku  menunggu  dia
               pergi dulu sebelum melanjutkan obrolanku dengan Dylan.
                    “Lho, aku benar, kan? Kalau dia memang mau balas dendam, ngapain dia kontrak model
               paling top di Indonesia? Bukannya lebih baik ditampar berkali-kali oleh Regina Helmy daripada
               Mpok Atiek?”
                    “Hahahaha... masalahnya bukan di Regina atau Mpok Atiek-nya! Masalahnya ada di adegan
               tampar-menampar itu! Aku curiga, Bang Budy sengaja menyuruh Regina untuk nggak serius, jadi
               dia bisa menamparku berkali-kali dalam syuting itu, untuk melampiaskan dendam Bang Budy!”
                    Aku melongo. “Hah, yang bener aja!”
                    “Seriuuuss! Kamu sih nggak lihat ekspresi Bang Budy tadi! Biasanya dia sewot banget kalau
               ada adegan klip yang harus diulang, katanya buang-buang waktu yang berharga.  Tapi tadi, dia
               malah tersenyum-senyum puas waktu adegan Regina menampar aku!”
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13