Page 30 - MODUL 5 APRESIASI SENI DAN PEMBELAJARANNFinish
P. 30

keputusan  terhadap  sesuatu  atas  dasar  aspek  kualitas  seperti  misalnya,  “baik”

                        atau “ buruk”, “kompeten” atau “tidak kompeten” yang bersifat kualitatif.
                               Sehubungan dengan kompleksnya perspektif evaluasi dalam pendidikan

                        seni,  Amri  (2001:2-3)  menyatakan  bahwa  penilaian  dalam  pendidikan  seni

                        merupakan  pengukuran  perilaku  individu  (peserta  didik)  dalam  kaitannya
                        dengan proses pembelajaran seni dan karya seni. Perilaku yang diukur bisa saja

                        berhubungan  dengan  pengetahuan  tentang  seni,  keterampilan  berkarya  seni
                        (kemampuan kreatif-produktif), dan sikap/kemampuan apresiasi terhadap karya

                        seni.

                               Dalam  hal  ini  ukuran  perilaku  yang  dijadikan  acuan/kriteria  penilaian
                        menjadi  penting.  Oleh  karena  itu prinsip-prinsip  umum  dalam penilaian  harus

                        tetap  diperhatikan.  Pemahaman  yang  tepat  dan  jelas  terhadap  ukuran-ukuran
                        atau  kriteria  yang  digunakan  dalam  penilaian  penting  diperhatikan  agar

                        penilaian  tidak  bersifat  subyektif  atas  dasar  suka  atau  tidak  suka.  Relevansi
                        antara  pendidikan  seni  dengan  kajian  seni  menjadi  nyata  dalam  konteks

                        kehidupan kesenian yang didukung oleh tiga pilar utama, yakni pilar penciptaan,

                        pilar  kajian  kritik,  dan  pilar  penerimaan  masyarakat  (Edward  dalam  Amri,
                        1981:3). Hal inilah yang menjadikan penilaian dalam konteks pendidikan seni

                        tidak  dapat  dinilai  dari  satu  dimensi  saja  atau  secara  terpisah  namun
                        membutuhkan penilaian yang integratif.




                        b.  Dimensi Kompetensi dalam Pembelajaran Seni Rupa

                               Ilustrasi  peran  pendidikan  Seni  yang  dipaparkan  di  atas  membuktikan
                        bahwa peran  dari pendidikan  Seni  demikian luas spektrumnya.  Secara khusus

                        sebenarnya tujuan pendidikan Seni yang paling penting adalah mengembangkan:

                        1)  Kompetensi perseptual, yakni respon persepsi inderawi terhadap unsur rupa,
                           bunyi, gerak dan perpaduannya serta keterampilan kerajinan,

                        2)  Kompetensi pengetahuan, meliputi pengetahuan tentang terminologi, fakta,
                           trends  dan  tata  urutan/  kronologi,  simbol  dan  makna,  klasifikasi  dan

                           kategori, metodologi dan kriteria.





                                                                                                     24
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35