Page 31 - MODUL 5 APRESIASI SENI DAN PEMBELAJARANNFinish
P. 31
3) Kompetensi apresiasi, meliputi :
Kemampuan pengamatan: kemampuan mengobservasi dan mengeksplorasi
media dan teknik untuk mempertajam kepekaan inderawi dan perasaan.
Kemampuan berempati/penghayatan: kemampuan merasakan/ menghayati
dalam merespons stimulus dengan sensitivitas persepsi dan perasaan yang
mendalam.
Kemampuan penikmatan: kemampuan penikmatan terhadap pengalaman
dan kualitas estetik suatu karya seni yang memberikan kesenangan dan
kepuasan batin.
4) Kompetensi kreasi yang meliputi :
Kreativitas: kemampuan mencipta kombinasi, keunikan gagasan dan
nilai kebaruan dari bentuk ekspresi suatu karya seni.
Keterampilan: kemampuan psikomotorik berkaitan dengan penguasaan
teknik dalam pengolahan dan penyajian media seni secara optimal melalui
kegiatan eksplorasi dan eksperimentasi.
Keempat kompetensi ini diharapkan secara harmonis dimiliki oleh
peserta didik. Dalam konteks inilah fungsi kemampuan dan pengalaman
mengevaluasi menjadi penting. Keempat kompetensi ini menjadi titik pijakan
yang relevan bagi aktivitas evaluasi atau penilaian dalam pendidikan seni.
Pelaksanaan penilaian dalam konteks pendidikan seni dapat mempertimbangkan
aspek-aspek yang terkandung di dalam keempat kompetensi tersebut sebagai
variabel penilaiannya.
Mencermati rumusan Kompetensi Inti untuk keahlian Seni Rupa hanya
terdiri dari 2 kompetensi yakni: (1) mengapresiasi karya seni dan (2)
mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Dalam hal ini kompetensi
pengetahuan dan perseptual lebur dalam kompetensi apresiasi. Hal ini dapat
dipahami jika merujuk pada pengertian dalam kamus kata “apresiasi” berasal
dari bahasa Inggris, yaitu appreciation yang berarti (a) proper understanding
dan recoqnation (pemahaman dan pengenalan yang tepat), (b) judgment
(pertimbangan), (c) evaluation (penilaian), dan statement giving valuation
(pernyataan penilaian). Dalam hal ini aspek perseptual dan pengetahuan
25