Page 10 - BAB 05
P. 10
memiliki sifat memaksa, memonopoli, dan sifat mencakup semua
(Budiardjo, 2008: 50).
1. Sifat Memaksa
Sifat memaksa artinya bahwa negara mempunyai kekuatan fisik
secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah
timbulnya anarki. Dengan ditaatinya peraturan perundang- undangan,
penertiban dalam kehidupan bermasyarakat dapat tercapai serta dapat
pula mencegah timbulnya anarki. Saran dalam pencapaian hal tersebut
tidak luput dari kinerja aparat Kepolisian dan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) yang bertugas menjaga keamanan dan pertahanan
serta alat penjamin hukum lainnya. Organisasi dan asosiasi yang lain
dari negara juga mempunyai aturan-aturan yang mengikat, akan tetapi
aturan-aturan yang dikelurkan oleh negara lebih mengikat
penduduknya.
Dalam masyarakat yang bersifat homogen dan ada konsensus
nasional yang kuat mengenai tujuan-tujuan bersama, biasanya sifat
paksaan itu tidak begitu menonjol, akan tetapi di negara-negara baru
yang kebanyakan belum homogen dan konsensus nasionalnya kurang
kuat, sering kalli sifat paksaan ini akan lebih tampak. Dalam hal ini
negara demokratis tetap disadari bahwa paksaan hendaknya dipakai
seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya dipakai persuasi
(menyakinkan). Lagi pula pemakaian paksaan secara ketat, selain
memerlukan organisasi yang ketat, juga memerlukan biaya yang tinggi
Contoh sifat memaksa antara lain adalah setiap warga wajib
membayar pajak, menaati peraturan lalu lintas serta peraturan hukum
lainnya. Jika mereka melanggar hikum dan ketentuan negara, maka
aparat negara dapat memaksa warga negara untuk tunduk pada
NEGARA & KONSTITUSI 92