Page 8 - BAB 05
P. 8
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...
Kedua, Undang-Undang Dasar atau konstitusi negara merupakan
perangkat peraturan yang menentukan kekuasaan dan tanggung jawab
dari berbagai alat kenegaraan. Disamping itu, UUD juga menentukan
batas-batas berbagai pusat kekuasaan itu dan memaparkan hubungan-
hubungan diantara mereka (Budiardjo, 2008: 169).
Ketiga, pengakuan dari negara lain dimaksudkan perbuatan bebas
olah satu negara atau lebih negara untuk mengakui keberadaan suatu
wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang secara politis terorganisasi.
Pengakuan negara yang satu dengan negara yang lain untuk
memungkinkan adanya hubungan antar negara- negara tersebut, misal
dalam hubungan diplomatik, hubungan perdagangan, hubungan
kebudayaan dan lain sebagainya. Pengakuan ni hanyalah bahwa negara
i
yang telah ada itu diakui oleh negara yang mengakui tersebut.
Pengakuan tersebut tidak bersifat konstitutif, melainkan bersifat
deklaratif.
Pengakuan ada 2 jenis, yakni pengakuan secara de facto dan de jure.
Pengakuan de facto merupakan pengakuan atas fakta adanya suatu
negara. Pengakuan tersebut diberikan berdasar realita jika suatu
masyarakat politik tersebut telah memenuhi syarat utama sebagai
sebuah negara. Pengakuan secara de facto bisa dibedakan menjadi 2,
yakni: pengakuan de facto bersifat sementara dan pengakuan de facto
bersifat tetap.
Pengakuan de facto bersifat sementara artinya pengakuan yang
diberi suatu negara tanpa melihat bertahan atau tidaknya negara
tersebut di masa depan. Apabila negara baru tersebut kemudian jatuh
NEGARA & KONSTITUSI 90