Page 180 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 180
putri itu tinggal, karena ia sangat merindukan
anak perempuan. Mama Mubalin lantas
memberikan putri langit itu pakaian, sebagai
ganti pakaiannya yang sudah basah kuyup.
Malam itu, putri langit tinggal di rumah
Mama Mubalin. Pikirannya terus melayang,
takut jika nanti orang tuanya di Istana
Langit murka.
Keesokan paginya, Mubalin menepati
janji mengantar putri kembali menyusuri
danau. Sepanjang hari, mereka berdua
menunggu saudara-saudara putri langit
datang, tapi hingga sore, tak satu pun dari
mereka muncul.
Putri sangat sedih. Dengan hati
kecewa, ia ikut Mubalin pulang lagi ke rumah
Mama Mubalin. Esoknya, mereka kembali
172 173