Page 183 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 183
“Iya, saya suka nama itu, Mama,”
Putri tidak menolak nama yang diberikan
oleh Mama Mubalin untuknya. Mulai hari itu
semua orang memanggilnya Malaso.
Mereka kembali hidup seperti biasanya.
Semakin hari, Mubalin dan mamanya semakin
menyayangi Malaso. Selain cantik, Malaso
juga gadis yang sangat rajin. Orang-orang
Kampung Baingkete merasa senang dengan
sifat Malaso yang rendah hati dan suka
menolong. Hanya saja, orang kampung itu
masih penasaran tentang asal-usul Malaso.
Mereka sudah sering bertanya kepada
Mubalin dan mamanya, tetapi jawaban
mereka tak pernah berubah: Malaso adalah
seorang putri langit.
174 175