Page 25 - BAB 3_Kombinatorik
P. 25
1 2 3 4 5 6
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa banyaknya
kemungkinan yang terjadi adalah 36, kemudian peluang munculnya mata
dadu berjumlah 9 disebut A dan peluang muncul mata dadu 10 disebut B.
Secara matematis dituliskan bahwa
Banyaknya anggota n(S) = 36
Peluang munculnya mata dadu berjumlah 9(A) = (6,3), (5,4), (4,5), (3,6)
n(A) = 4
Peluang munculnya mata dadu berjumlah 10(B) = (6,4), (5,5), (4,6)
n(B) = 3
Peluang muncul jumlah mata dadu 9 atau 10
Peluang (A atau B) = P(A) + P(B)
()
()
= nA + nB
()
()
nS nS
= 4 + 3
36 36
= 7
36
Berdasarkan ilustrasi di atas dapat diketahui bahwa peluang muncul mata
dadu 9 atau 10 adalah 7 .
36
Peluang
Diketahui bahwa A adalah himpunan bagian dari ruang Sampel
(S), kejadian A disebut kejadian yang diinginkan atau hasil yang
diinginkan. Peluang 1 dalam ruang sampel sama dengan total semua
bobot. Untuk menentukan peluang kejadian A, semua bobot titik
sampel di A digabung. Angka ini disebut peluang A ditulis P(A).
Rentang probabilitas untuk A atau P(A) dimulai dari 0 hingga 1 atau
Bab 3 Kombinatorik 113