Page 41 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 41
Pembinaan Postulan
Begitu besar penghayatan terhadap Kisah Sengsara Yesus Kristus, sehingga bersama para suster-
suster Klaris menyusun Ibadat Sengsara (IbSeng) menyerupai Ibadat Harian yang pada hakekatnya
merupakan ayat-ayat Mazmur yang sejalan dan seirama Kisah Sengsara Yesus Kristus.
Fransiskus ingin meniru kehidupan Yesus secara radikal dan mendetail, seperti rasul Thomas yang
tidak puas hanya mendengar kesaksian para rasul, ia belum percaya bila belum menyaksikan
“kebangkitan Yesus” dengan matanya sendiri, maka Fransiskus juga tidak puas bila tidak meniru
kehidupan Yesus secara radikal, dan melaksanakannya sendiri.
Ia meniru Yesus yang miskin lapar, tanpa tempat untuk berteduh dan bela rasa dengan sesama, karena
Fransiskus dengan rela “merangkul” orang sakit kusta, sengsara ataupun tersingkirkan, jauh sebelum
ia menerima stigmata di gunung La Verna.
Karena sifat Fransiskus dari masa mudanya selalu dapat menjadi panutan, di masa pertobatannya ia memberi
contoh yang sangat konkret, hidup selasas dengan Yesus Kristus, serta mendapat Stigmata Yesus, maka
pantaslah bila OFS “berbapa serafik” kepadanya, dan Tahta Suci telah mengesahkan dengan bulla sebutan
“Seraphicus Patriarcha” / Bapa Serafik pada tanggal 24 Juni 1978.
3. PENUTUP
Meskipun kita tidak mungkin hidup seperti Fransiskus, namun bagi kita Fransiskan Awam, hendaknya
berusaha untuk mengikuti cara hidupnya dengan hidup seturut Fransiskus, yang berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan Yesus secara lahiriah dan batiniah dengan meresapi Surat Sto. Paulus kepada
Jemaat di Filipi.
Hendaknya kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba,
dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia teah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan mati di kayu salib.
(Flp. 2:5-8)
4. SHARING
Bila saudara-saudari mendengar istilah Bapa sebagai Allah katon. Di mana hal itu terjadi, dan apa
makna yang saudara- saudari dengar? Jelaskan!
Bila saudara-saudari diangkat sebagai “anak-anak Allah” karena babtisan, lalu apakah pandangan tsb
merubah cara pandang saudara-saudari terhadap Fransiskus?
Dapatkah saudara-saudari mengulang doa yang diajarkan Fransiskus bila melihat tanda salib?
Coba ulang kembali doa Fransiskus di hadapan salib Yesus!
Apa yang tertera pada surat St. Paulus pada umat di Filipi 2:5-8 dikenal sebagai perendahan kedua.
Apa kira-kira perendahan pertama dan ketiga?
Bagaimana pandangan saudara-saudari terhadap mreka yang memperoleh “pewahyuan pribadi”
seperti Fransiskus dll?
61