Page 43 - PEMBINAAN PROFESI
P. 43
Pembinaan Profesi
4. TEMATIK GEREJA
Arahan Dasar yang telah disinggung di atas dirasakan sangat kompleks, yang kesemuanya
bertumpu pada banyak keputusan Konsili Vatikan II. Surat Keputusan yang lain dan dokumen
serta Surat Gembala Gereja. keputusan yang menjadi tumpuan tidak hanya pada tingkat
nasional namun juga internasional, sehingga dokumen tsb dirasa sangat padat yang tumbuh
dari perpaduan hidup. Gereja sehari-hari dalam perjalanan rohani yang panjang dan
melelahkan, khususnya setelah Konsili Vatikan II. Gereja dan masyarakat berkembang sangat
pesat, sehingga dirasa sangat penting untuk membentuk bagian-bagian khusus yang mengelola
tugas-tugas khusus di Keuskupan sebagai tingkat bawah dari puucuk Pimpinan Gereja.
Bagian-bagian tsb diberi nama Komisi yang meliputi antara lain:
Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Selaras dengan namanya
komisi ini merupakan kepanjangan tangan konsili, yang menghimbau agar seluruh
bangsa di dunia mengembangkan cinta kasih antarmanusia. Konferensi Waligereja
Indonesia (KWI), banyak memiliki kepentingan di sini, sebagai perwalian Gereja di
Indonesia.
Komisi Karya Misioner: Komisi ini merupakan pengganti Biro Koordinator Tenaga
Misioner yang secara singkat tugasnya membantu pengembangan dan penyebarluasan
pemikiran dalam konteks pastoral yang berkebudayaan Indonesia. Di samping itu juga
membantu Karya Kepausan di Indonesia dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
membangkitkan semangat misioner di tengah umat.
Komisi Kepemudaan: Pembinaan generasi muda katolik di pundak komisi ini, aspirasi
timbang balik dari pemuda dan gereja saling melengkapi dalam melaksanakan tugas
komisi ini.
Komisi Kateketik: dibentuk guna mempersiapkan pembicara tentang pembaharuan
pelajaran agama, baik di dalam keuskupan maupun di sekolah-sekolah serta
pemerintahan.
Komisi Liturgi: komisi ini terbentuk dari hasil Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci,
sekalipun liturgi gereja tidak atau sangat jarang berubah, namun pada praktekknya ada
saja terjadi penyimpangan, baik yang dilakukan para imam ataupun karena
ketidaktahuan umat.
Komisi Kerasulan Awam: yang menjadi penyalur, harapan dan usulan kaum awam,
menajdi mediator gereja dengan kerasulan-kerasulan umat.
Komisi Kitab Suci: semula didirikan untuk memajukan pengetahuan umat akan makna
Kitab Suci, agar tidak salah dalam menasirkannya, tetapi dari perkembangan iman
umat beriman, maka komisi ini juga berkembang pula agar megnembangkan kecintaan
umat beriman pada Kitab Sucinya.
Komisi Komunikasi Sosial (Komsos): yang bertugas mengkoordinator karya-karya di
bidang komunikasi elektronik, TV, Radio, ataupun audio visual yang lain
Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi: menyelenggarakan pemberian bantuan sosial
baik kepada perseorangan, ataupun paroki, namun lebih mengutamakan pemberian
“kail” daripada berupa ikannya dan masyarakat.
Dan masih banyak komisi-komisi yang lain.
Biasanya 2-3 (dua sampai tiga) Komisi bekerja menyeluruh tema Gereja dalam suatu pesta
Liturgis. Yang sudah berjalan selama ini Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ bekerja sama
dengan Delegatus Komisi Kerasulan Kitab Suci se-Regio Jawa serta Lembaga Biblika
Indonesia menyusun tema Bulan Kitab Suci Nasional. Demikian pula Komisis KKS bersama
Komisi PSE/APP menyusun lagi kegiatan penyusunan tema Gerejawi, selaras dengan
kebijaksanaan dan kebutuhan Gereja setempat.
5. SHARING
210