Page 45 - PEMBINAAN PROFESI
P. 45

Pembinaan Profesi



                                                      5.  MAKNA KAUL

               1.  PENDAHULUAN
                   Kaul adalah suatu janji yang dengan bebas tanpa tekanan diucapkan atau dibuat oleh orang
                   yang telah dewasa untuk melakukan sesuatu. Kaul di sini berkaitan dengan tuntutan perintah
                   Allah,  hukum  Gereja,  atau  kewajiban-kewajiban  yang  lain.  Kaul  telah  dikenal  dalam
                   masyarakat Perjanjian Lama, Kitab Imamat telah menuliskan:

                   Tuhan  berfirman  kepada  Musa:  “Berbicaralah  kepada  orang-orang  Israel  dan  katakan
                   kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada Tuhan mengenai orang
                   menurut penilaian yang berlaku untuk itu ..... dst. (Im. 27:1-33)

                   Kaul  yang diucapkan bahkan acap kali berakibat fatal bagi kehidupan berkaul (bdk. Hak.
                   11:30-40). Kebiasaan berkaul ini dilanjutkan oleh umat beriman sampai umat Perjanjian Baru
                   (bdk. Kis. 21:23-26)

                   Kaul  dapat  bersifat  pribadi,  namun  juga  dapat  bersifat  publik,  bila  diucapkan  di  hadapan
                   umum. Kisah Para Rasul menguraikan juga bagaimana cara suatu kaul dapat dihapuskan.

                   Bagi para anggota tarekat religius kaul merupakan suatu kewajiban, ada dua pilihan dalam
                   kaul publik ini yang dilakukan setelah masa novisiat:
                          Pertama, kaul sementara yang sederhana yang dapat bersifat sementara biasanya tidak
                          mengikat dan untuk jangka waktu tertentu
                          Kedua kaul kekal yang meriah artinya untuk seumur hidup, biasanya diikuti pula oleh
                          para pejabat Gereja yang berwenang. Kaul kekal seperti ini hanya dapat dibebaskan
                          oleh kuasa Paus.

                   Hukum Gereja yang dikenal sebagai Hukum Kanonik mengatur tentang Kaul dalam Judul V
                   Kaul Bab I Kan 1191-1198.

                   Kita membatasi diri dengan kepentingan Fransiskan Sekular, meskipun tidak mungkin lepas
                   begitu saja dengan pengikut Sto. Fransiskus yang lain.

                   Pada awal  tahun novisiat, kita telah mengenakan pakaian Sto.  Fransiskus  berupa melepas
                   manusia lama dan mengenakan manusia baru, manusia baru adalah Yesus Kristus sendiri.
                   Agar kita memperoleh keserupaan yang sempurna dengan Yesus Kristus, Tuhan Allah telah
                   memberikan kepada kita contoh hidup yakni Fransiskus dari Asisi. Bapa Paus Pius XI dalam
                   Rite Expiates dengan tegas mengatakan bahwa Sto. Fransiskus adalah Kristus yang kedua,
                   sebab  ia  telah  memperlihatkan  diri  seperti  Kristus  yang  lahir  kembali  bagi  orang-orang
                   sejamannya dan di belakang hari atau hari berikut.

                   Sekarang telah tiba saatnya bagi kita untuk melangkah selangkah ke depan, dan mengambil
                   keputusan, sanggupkah kita maju terus untuk berkaul?
                   Sebelum kita melangkah ke depan, seyogyanya kita mengambil nafas panjang, melihat masa
                   yang telah kita lalui dalam pendidikan Fransiskan Sekular. Hanya karena panggilanlah kita
                   menjadi warga Fransiskan, dan ini telah berjalan cukup lama.

               2.  PROFESI
                   Makna Profesi di sini berbeda dengan artian profesi dalam bahasa Indonesia pada umumnya
                   yakni, bidang pekerjaan yang digelutinya dengan landasan pendidikan keahlian, keterampilan,
                   kejuruan tertentu.




                                                            212
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50