Page 46 - PEMBINAAN PROFESI
P. 46

Pembinaan Profesi



                   Profesi dalam Fransiskan Sekular adalah suatu tindakan religius yang sungguh-sungguh oleh
                   seorang  beriman  yang  didorong  oleh  rahmat  ilahi,  mengabdikan  diri  kepada  Allah,  dan
                   berjanji untuk hidup menepati Injil Suci Tuhan kita Yesus Kristus, seturut bapak Fransiskus
                   dari Asisi. (bdk. Kons. OFS II, 41)

                   Mari kita tinjau sedikit lebih mendetail tentang profesi:
                          Profesi sebagai komitmen pribadi
                              1)  Profesi sebagai sebuah janji
                                 Ini  merupakan  jawaban  atas  undangan  Allah  yang  ditawarkan  kepada  kita
                                 untuk mengikuti jejak Putera-Nya seturut Sto. Fransiskus dari Asisi. Dengan
                                 profesi  maka  ybs  secara  langsung  telah  melibatkan  diri  dalam  kehidupan
                                 gereja,  dengan  janji  tsb  dilakukan  di  hadapan  petugas  Gereja.  OFS  ybs
                                 menerima  tanggung  jawab  yang  riil,  formal  dan  permanen  guna
                                 mendedikasikan  hidupnya  dalam  kehidupan  Sto.  Fransiskus  yang  berporos
                                 pada Yesus Kristus.
                              2)  Janji untuk suatu kehidupan Kristiani yang lebih baik
                                 Profesi  merupakan  pembaharuan  janji  babtis  dari  ybs,  berarti  profesi  juga
                                 merupakan  pengkudusan  kembali.  Pengkudusan  kembali  maka  membawa
                                 konsekuensi  mengingatkan  akan  janji-janji  babtis  yang  pernah  diucapkan
                                 dengan  mengulang  janji,  berarti  mengingatkan  keilahian  yang  mungkin
                                 terlupakan,  atau  dengan  kata  lain  kekristenannya  akan  lebih  sempurna,  di
                                 tengah kehidupan yang hiruk pikuk.

                          Profesi memberi status baru dalam Gereja
                              1)  Sekalipun terpanggil untuk mengikuti penetapan ilahi untuk hidup “di dunia
                                 baru”, ybs tetap seorang awam plus, bukan menjadi seorang biarawan atau
                                 biarawati.  Profesinya  tidak  menyangkut  kaul  religius,  tetapi  pendidikannya
                                 yang telah mengantar ybs ke profesi telah menjadikan ybs mengetahui banyak
                                 tentang Gereja.
                              2)  Dengan profesi yang merupakan janji publik, dan bukan janji pribadi karena
                                 dilakukan di hadapan pejabat Gereja, maka ybs akan semakin sungguh terlibat
                                 dalam persaudaraan yang merupakan sebuah institusi Gereja resmi, dan akan
                                 mengenal suatu nilai yang baru dalam kehidupan religius selanjutnya.

                          Profesi adalah rahmat
                          Profesi yang telah dibuatnya bebas tanpa tekanan dengan penuh semangat, merupakan
                          sebuah tindakan publik berdasarkan cinta dan penghormatan akan Allah. Kehidupan
                          yang intim adikodrati dengan Kristus terhadap panggilan-Nya, sementara perhatian
                          Gereja dengan upacara menunjukkan bahwa Gereja berdoa secara khusus bagi ybs.

                   Jadi jelas, bahwa profesi adalah semata-mata Karya Roh Kudus, sebagaimana diuraikan dalam
                   Konstitusi Dogmatis tentang Gereja:
                   Selain itu Roh Kudus juga tidak hanya menyucikan dan membimbing umat Allah melalui
                   sakramen-sakramen  serta  pelayanan-pelayanan  dan  menghiasinya  dengan  keutamaan-
                   keutamaan  saja.  Melainkan  Ia  juga  membagi-bagikan  kurnia-kurnia-Nya  kepada  masing-
                   masing menurut kehendak-Nya. (1 Kor. 12:11)
                   Di kalangan umat dari segala lapisan Ia membagi-bagikan rahmat-rahmat istimewa pula,
                   yang  menjadikan  mereka  cakap  dan  bersedia  menerima  pelbagai  karya  atau  tugas  yang
                   berguna  untuk  memperbaharui  Gereja  serta  meneruskan  pembangunannya,  menurut  ayat
                   berikut: “Kepada setiap orang dianugerahkan pernyataan Roh demi kepentingan bersama”
                   (1 Kor. 12:7). Karisma-karisma itu, entah amat menyolok, entah yang lebih sederhana dan
                   tersebar  lebih  luas,  sangat  sesuai  dan  berguna  untuk  menanggapi  kebutuhan-kebutuhan
                   Gereja; maka hendaknya diterima dengan rasa syukur dan gembira. (LG. No. 12)

                                                            213
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51