Page 75 - PEMBINAAN PROFESI
P. 75

Pembinaan Profesi



                              3)  Pewartaan Injil yang ditempatkan dalam konteks seluruh karya penyelamatan
                                 Allah melalui:
                                     a.  Bacaan Pertama, yakni kutipan dari Perjanjian Lama, yang berkaitan
                                         dengan tema digenapi dengan Mazmur sebagai ungkapan iman.
                                     b.  Pengakuan  Iman  Umat  Perjanjian  baru  dengan  Syahadat,  yang
                                         dilanjutkan dengan Doa Umat.

                          Liturgi Ekaristi
                          Bagian pokok mengaktualkan tindakan Yesus ketika Ia:
                              1)  Upacara Persiapan Roti – Anggur. Intinya doa batin oleh imam atas roti dan
                                 anggur sebagai bahan persembahan, lalu peragaan lain seperti: pedupaan, imam
                                 mencuci tangan.
                                     a.  pemungutan derma (kolekte) = menunjukkan keterlibatan umat
                                     b.  arak-arakan persembahan = menujukkan keterlibatan umat
                                     c.  ditutup dengna ajakan berdoa atas persembahan atau Anafora.
                              2)  Doa Syukur Agung. Ada kekhususannya dalam doa ini yakni:
                                     a.  Doa ini ditujukan kepada Allah Bapa dengan segala kemurahannya atas
                                         karya penyelamatan Putera-Nya Yesus Kristus yang dilestarikan oleh
                                         Roh Kudus. Ujud Trinitas terwujud dalam doa ini.
                                     b.  Doa  resmi  berlaku  di  seluruh  Gereja,  tidak  boleh  diucapkan  oleh
                                         sembarang  orang  baik  imam  ataupun  uskup,  kecuali  petugas,  yakni
                                         imam atau uskup dan tidak dibenarkan diikuti oleh umat. (precidential)
                                     c.  Partisipasi  umat  hanya  pada  aklamasi,  seperti:  dialog  dalam
                                         pembukaan, lagu kudus, aklamasi anamnese, aklamasi penutup – amin.
                              3)  Upacara  Komuni:  Roti  dan  Anggur  telah  dikonsekrasikan,  maka  harus
                                 disantap dan diminum. Ada dialog antara Imam (petugas) dan umat:
                                 Imam:  Tubuh  Kristus  ...  Umat:  Amin.  Menyusul  Doa  sesudah  Komuni
                                 (presidensial) sebagai doa resmi Gereja, menggenapi doa pribadi umat (kalau
                                 ada)
                              4)  Upacara Penutup
                                     a.  Bagian Inti: penggabungan antara Berkat dan Perutusan
                                     b.  Salam perpisahan oleh Imam
                                     c.  Pengumuman sehubungan dengan Ibadat

               3.  KEHADIRAN YESUS SECARA NYATA
                   Kebayakan kaum awam menganggap kehadiran nyata Kristus dikaitkan dengan pada apa yang
                   disebut sebagai “kata-kata konsekreasi”, bahkan sementara umat menangkap sebagai puncak
                   Misa. Jangan ada yang beranggapan bahwa dengan kata-kata konsekrasi roti dan anggur itu
                   dengan tiba-tiba berubah rupa menjadi tubuh dan darah Kristus. anggapan ini menjurus pada
                   interpretasi magic atau mantera. Di luar kontek kisah perjamuan terakhir yang diadakan oleh
                   Yesus Kristus, kata-kata Konsekrasi kehilangan makna.

                   Kehadiran nyata Yesus Kristus:
                          Secara umum: Allah senantiasa hadir di mana saja, demikian pula Putera-Nya Yesus
                          Kristus,  Ia  selalu  hadir  di  mana  saja,  dan  kapan  saja,  tidak  ada  tempat  yang
                          tersembunyi bagi-Nya.
                          Secara khusus: Dalam Liturgi Sabda – Bila dua tiga orang berkumpul atas nama-Nya.
                          Kitab Suci diwartakan kepada umat-Nya.
                          Secara lebih khusus atau istimewa: bila kehadiran-Nya diaktualisasikan dalam Misa
                          Kudus, Ia telah hadir sejak awal upacara misa bersama umat menyanyikan puji-pujian,
                          bermazmur, dalam Doa Syukur Agung, dam jangan lupa bahwa Imam yang memimpin
                          merupakan “perwujudan nyata Yesus atau in persona Christi”



                                                            242
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80