Page 104 - Tesis S2 Unpad
P. 104
88
yang meliputi kondisi akut dan kronis, letak anatomi yang detail, tahapan penyakit
ataupun komplikasi dan kondisi penyerta. 44
Permasalahan terkait ketepatan kode diagnosis sudah sering disampaikan
secara lisan kepada dokter agar menuliskan diagnosis sesuai kaidah yang ada,
tetapi permasalahan ini tetap terjadi, dalam ini rumah sakit khusunya bagian
rekam medis perlu melakukan sosialisasi kepada dokter dan perawat agar mengisi
rekam medis dengan baik dan benar, karena sesuai dengan Permenkes No 269
Tahun 2008 Tentang rekam medis, dijelaskan bahwa salah satu manfaat rekam
medis adalah sebagai bukti yang dapat digunakan untuk penggantian biaya
6
pelayanan kesehatan . Sejalan dengan penelitian dari Nuryati petugas rekam
medis perlu melakukan sosialisasi kepada dokter, terutama dokter baru mengenai
penulisan diagnosis. 45
Belum optimalnya pelaksanaan klaim pelayanan pasien juga disebabkan
karena adanya perbedaan persepsi antara rumah sakit dengan BPJS, salah satunya
tentang perbedaan koding diagnosis, kelengkapan administrasi klaim, yang dapat
dilihat dari hasil seslisih pengajuan rumah sakit dengan BPJS. Dyah menemukan
bahawa salah satu penyebab perbedaan persepsi antara rumah sakit dengan BPJS
disebabkan karena perbedaan latar belakang pendidikan antara petugas rumah
sakit dengan BPJS, petugas rumah sakit memiliki latar belakang D III rekam
medis, sementara petugas BPJS memiliki latar belakang pendidikan di luar rekam
44
medis.
.
88