Page 108 - Tesis S2 Unpad
P. 108
92
pelaksanaanya permasalahan terkait dengan pengisian rekam medis yang belum
diisi dengan benar cukup menggangu dalam pelaksanaan klaim seperti kode
diagnosis yang ditulis dengan singkatan, tidak lengkap, hal ini sangat sering
terjadi dari beberapa tahun sebelumnya, tetapi belum ada kebijakan dari rumah
sakit untuk membuat suatu kebijakan guna mengatasi permasalahn tersebut.
Rumah sakit harus membuat sebuah kebijakan yang tegas tentang kewajiban
SDM mengisi rekam medis dengan lengkap dan benar karena salah satu guna
rekam medis menurut Permenkes Tentang Rekam Medis No 269/Per/III/2008
dapat dijadikan sebagai bukti yang dapat dipergunakan untuk penggantian biaya
6
pelayanan di fasilitas kesehatan .
Selanjutnya kebijakan yang belum ada adalah terkait dengan bridging sistem
antara aplikasi INA CBGs dengan SIM RS dan sistem BPJS. Hasil wawancara
diproleh informasi sistem IT mandiri yang sekarang belum terintegrasi guna
mendukung pelaksanaan klaim era JKN seharusnya rumah sakit sudah
terintegrasi dengan SIM RS harus bridging dengan sistem BPJS supaya
memudahkan saling memberi dan menerima data.
Sistem IT yang saling tersambung yang disebut dengan bridging sistem, jika
sistem ini bisa terealisasi maka semua data yang ada di fasilitas kesehatan dan
BPJS bisa terhubung secara online akan mempercepat dan mempersingkat waktu
untuk saling memberi dan menerima data dan akhirnya akan mempercepat
pelayanan. Sistem bridging meningkatkan efektifitas memasukkan data serta
efisiensi penggunaan sumber daya, dan dengan sistem birdging ini dapat
meningkatkan kecepatan dalam proses pengelolaan klaim.
92