Page 91 - Tesis S2 Unpad
P. 91
75
Dalam mendukung pelaksanaan klaim pelayanan pasien era JKN dokter
dituntut mendokumentasikan pelayanan yang di berikan dengan baik dan benar
pada berkas rekam medis seperti menuliskan diagnosis dengan baik dan benar
sehingga mudah dipahami dan dilakukan koding dan grouping oleh tenaga rekam
medis untuk mendapat biaya pelayanan yang akan diklaimkan kepada BPJS.
Para dokter memiliki peranan yang signifikan dalam klaim reimbursement.
Diagnosa utama harus lengkap dan akurat, dimana diagnosis utama tersebut harus
disusun serinci mungkin dan diagnosis yang menghabiskan paling banyak sumber
daya rumah sakit. Biasanya hal ini akan memberikan dampak bagi jangka waktu
perawatan, dimana para dokter juga harus siap dalam mendokumentasi diagnosis
sekunder dari si pasien. Hal ini termasuk komorbiditas dan komplikasi pasien.
Dokter juga harus mendokumentasi prosedur utama bagi pasien tersebut.
Prosedur sekunder yang mungkin dilakukan juga harus dinyatakan. Para dokter
memiliki peranan langsung dalam memastikan kualitas data pasien. Sumber
dokumentasi haruslah akurat, lengkap, dan mencerminkan episode perawatan
pasien. Dokter harus menghindari penggunaan singkatan, tetapi harus jelas,
terperinci, dan memastikan semua catatan pasien disahkan, karena dokumentasi
dokter dibutuhkan untuk reimbursement biaya pasien. Sesuai dengan Permenkes
No 269 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis dijelaskan bahwa
setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
mengisi rekam medis. 6
Hasil wawancara dan studi dokumen diketahui bahwa rata-rata yang mengisi
rekam medis adalah dokter PPDS dan ditandatangani oleh dokter konsulennya,