Page 96 - Tesis S2 Unpad
P. 96
80
diagnosis tertentu menyebabkan adanya keraguan pada koder yang menimbulkan
perbedaan hasil groping dan tariff klaim dengan verifikator BPJS. Selanjutnya
software INA CBGs belum terintegrasi dengan SIM RS yang mengakibatkan
petugas harus kerja dua kali, untuk itu diperlukanya kerjasama dengan vendor,
karena IT mandiri yang di bawah pengelolaan rumah sakit belum bisa
mengintegrasikan/bridging sistem antara software INA CBGs, SIM RS dan sistem
BPJS.
Sistem IT yang saling tersambung yang disebut dengan bridging sistem, jika
sistem ini bisa terealisasi maka semua data yang ada di fasilitas kesehatan dan
BPJS bisa terhubung secara online akan mempercepat dan mempersingkat waktu
untuk saling memberi dan menerima data dan akhirnya akan mempercepat
pelayanan. Sistem bridging meningkatkan efektifitas memasukkan data serta
efisiensi penggunaan sumber daya, dan dengan sistem birdging ini dapat
meningkatkan kecepatan dalam proses pengelolaan klaim.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Nuryati, yang menemukan bahwa
aplikasi software grouper yang tidak terintegrasi dengan SIM RS mengakibatkan
45
petugas harus bekerja dua kali. Selanjutnya penelitian Tuti, yang menemukan
bahwa ketidaklengkapan dalam klaim jamkesmas disebakan karena kurang
baiknya sistem informasi. 12
4.2.1.3 Kebijakan dan Prosedur
Dalam pelaksanaan klaim pelayanan pasien era JKN diperlukan adanya
kebijakan, secara umum kebijakan yang mengatur tentang pelaksanaan klaim
80