Page 135 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 135
kesepakatan seluruh delegasi HMI Cabang Kendari yang berangkat
ke kongres, dilakukan evaluasi ketua delegasi. Kebetulan, di kapal
Rinjani juga banyak delegasi dari HMI yang akan mengikuti kongres,
termasuk dari Badko HMI Indonesia Timur. Atas restu dari Badko
HMI Indonesia Timur, Zainuddin Napa didaulat sebagai ketua
delegasi HMI Cabang Kendari untuk menggantikan posisi Ahmad
Lassang.
Menurut penuturan Zainuddin Napa yang mengikuti
kongres di Medan, terjadi perdebatan cukup alot yang pro dan
kontra terhadap penerimaan Pancasila sebagai asas organisasi.
Pihak yang mendukung agar HMI menerima Pancasila menekankan
pentingnya kesatuan ideologi dengan negara. Sementara pihak
yang kontra mengajukan argumen terkait penyesuaian ideologi
organisasi dengan perkembangan zaman atau aspirasi mahasiswa
yang lebih beragam.
Dinamika yang terjadi di kongres sebahagian besar peserta
menjadi khawatir jika HMI menerima Pancasila sebagai asas tunggal
akan kehilangan karakter kritisnya terhadap kebijakan-kebijakan
pemerintah atau dunia politik yang ada. HMI yang selama ini dikenal
kemampuannya untuk menjadi agen perubahan dan kerap
melakukan kritik terhadap kebijakan yang tidak sejalan dengan
keadilan sosial dan kepentingan rakyat.
Zainuddin Napa menuturkan bahwa sebagian besar peserta
kongres yang khawatir, terutama bagi yang sudah lama aktif di HMI
dalam suasana ideologi beragam. Perubahan tersebut dapat
dianggap sebagai ancaman terhadap identitas dan prinsip-prinsip
dasar organisasi yang sudah mereka pegang selama ini. Atas dasar
berbagai argumentasi tersebut, delegasi HMI Cabang Kendari yang
ikut ke Medan menyaksikan bahwa HMI menolak pencantuman asas
tunggal di organisasi.
Peserta yang mendukung Pancasila sebagai asas tunggal
kemungkinan besar merasa kecewa atau terasingkan karena
116

