Page 131 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 131

berbagai  pihak  eksternal  mengakibatkan  terjadinya  gesekan
            termasuk di HMI Cabang Kendari.
                   Delegasi  HMI  Cabang  Kendari  yang  ikut  ke  Medan  terdiri
            atas  Mansyur  Pawata,  Hasanuddin  Umar,  Slamat  Rigay,  Ahmad

            Lassang, dan Muddin Musa. Sementara delegasi dari Kohati adalah
            Wa  Ode  Muawiyah  dan  Haslinda.  Salah  seorang  delegasi
            menceritakan bahwa situasi kongres yang dihantui oleh intervensi
            kuat dari pemerintah untuk menerima asas Pancasila.
                   Mansyur Pawata mendengar bahwa Menpora saat itu yang
            juga alumni HMI, abdul Gafur “mengancam” tidak akan memberikan
            izin Kongres HMI di Medan sebelum ada kepastian asas Pancasila
            dibahas di Kongres. Ketum PB HMI ketika itu, Achmad Zacky Siradj,
            menurut  Mansyur  Pawata  menandatangani  konsep  di  hadapan
            Bang Gafur beberapa hari sebelum kongres bahwa asas Pancasila
            akan dibahas di arena Kongres. Itulah akhirnya Kongres di Medan

            bisa  dilaksanakan  secara  legal  dan  mendapat  izin  pemerintah.
            Bayangkan  bila  tidak  ada  surat  yang  ditandatangani  itu,  tentu
            pelaksanaan Kongres HMI di Medan akan dibubarkan karena tanpa
            izin.  Padahal  para  peserta  Kongres  dari  seluruh  Indonesia  sudah
            berdatangan di kota Medan.
                   Uniknya,  walau  surat  izin  kongres  sudah  diberikan
            pemerintah,  konstitusional,  dan  mendapat  pengakuan,  ternyata
            surat yang ditandatangani Zacky itu tidak beredar luas di kalangan

            peserta kongres. Dengan kata lain, tidak ada agenda resmi sama
            sekali yang tertulis di kongres soal pembahasan asas Pancasila. Jadi
            agenda resmi kongres tetap tidak ada agenda soal asas Pancasila.
            Karena  agenda  Kongres  disiapkan  oleh  MPK  HMI  yang  biasanya
            bersidang terakhir sekitar 3 bulan sebelum kongres. Jadi tidak benar
            kalau Kongres di Medan membuat keputusan resmi “menolak” asas
            Pancasila seperti yang dipahami banyak orang. Kongres di Medan
            hanya  tetap  menetapkan  AD/ART  HMI  sama  seperti  Kongres




                                                                        112
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136