Page 133 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 133

sepenuhnya  mendukung  Pancasila,  yang  berisiko  bagi  posisi
            mereka.
                   Demikianlah,  menjelang  pelaksanaan  kongres  di  Padang,
            pengurus  HMI  Cabang  Kendari  melakukan  berbagai  persiapan.

            Dialog dan pertemuan dilakukan kepada semua pihak, pemerintah,
            dan  alumni  guna  mendukung  berupa  bantuan  dana  dan
            menjelaskan  posisi  HMI.  Tidak  bisa  dipungkiri,  situasi  saat  itu
            kuatnya tekanan pemerintah kepada delegasi HMI untuk melunak.
                   Di kalangan alumni HMI juga terdapat perbedaan sikap. Ada
            alumni yang kompromistis dengan membujuk  agar delegasi HMI
            Cabang Kendari menandatangani pernyataan agar mencantumkan
            Pancasila sebagai satu-satunya asas. Ada juga alumni yang ‘ngotot’
            untuk menyerahkan sepenuhnya saat di kongres di Padang.
                   Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga yang
            dipimpin  oleh  Abdul  Gafur,  sudah  menyediakan  dana  guna

            membiayai delegasi yang akan berangkat ke kongres. Ini merupakan
            siasat dari pemerintah agar jalannya kongres Padang berlangsung
            mulus  dan  tidak  mengulangi  peristiwa  kongres  sebelumnya  di
            Medan dalam hal mana HMI tetap menegaskan tetap asas Islam.
                   Saat  kongres  Padang,  jatah  delegasi  HMI  Cabang  Kendari
            yakni 2 orang, meski yang berangkat yakni  Ahmad Lassang (Ketum),
            Zainuddin  Napa  (Sekretaris  Umum),  Aswad  Latif,  Sahirnawati  Nur
            (Kak Yai), dan Asmawati.

                   Gubernur Ir. Alala, alumni HMI dibantu beberapa alumni HMI
            membujuk      agar   delegasi   HMI    cabang     Kendari   untuk
            menandatangani  surat  pernyataan  menerima  Pancasila  sebagai
            satu-satunya  asas  sehingga  kongres  Padang  berjalan  mulus.
            Langkah ini memang cukup dramatik karena mengubah asas HMI
            yang  sebelumnya  Islam  menjadi  Pancasila.  Tidak  mudah  secara
            psikologis menghadapi tekanan kuat dari pemerintah dan alumni.
                   Mengetahui  akan  intervensi  penguasa  dan  alumni,  maka
            delegasi HMI Cabang Kendari menghadapi dilematik. Menghadapi


                                                                        114
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138